Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Pandemi, UKM Optimis Bisnis Dapat Tumbuh
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Tak berlebihan rasanya jika Covid-19 mendapat gelar pembunuh nomor satu di sepanjang tahun 2020. Virus asal China tersebut memang telah membunuh jutaan orang.

Namun nyatanya virus ini tak mampu membunuh optimisme UKM digital Indonesia. Menurut riset platform fintech lending, KoinWorks, setidaknya ada 35,1% pebisnis yang yakin akan masa depan bisnisnya.

Adapun riset ini dilakukan kepada 1.188 pelaku UKM Digital di 34 provinsi di Indonesia.

Baca Juga:

Facebook Gulirkan Rp 12.5M Program Dana Bantuan untuk UKM Indonesia


"Dari 35,1% angka yang didapat, 15,1% di antaranya yakin bisnis mereka akan tumbuh, dan 20% sisanya yakin bisnis mereka akan berjalan normal hingga kuartal pertama tahun 2021," bunyi laporan KoinWorks.

Jonathan Bryan, selaku Chief Marketing Officer KoinWorks pada Rabu, (20/1/2021) mengatakan, mereka yang memiliki keyakinan bisnis yang tinggi ini adalah mereka yang memanfaatkan channel penjualan di berbagai sales channel (5 saluran penjualan).

Jonathan menambahkan, mereka mengisi sekitar 2.7 dari 5, dan mereka juga dapat menerima penurunan penjualan yang lebih rendah yaitu 34.93% dibandingkan dengan yang hanya menggunakan satu channel di angka 38.96%.

Baca Juga:

Bela UMKM Saat Pandemi, Kominfo Ajak Masyarakat Beli Produk Lokal


"Para pelaku UMKM yang menilai bahwa bisnis mereka akan meningkat pada tahun ini, penjualannya dalam tiga bulan terakhir telah mengalami peningkatan. Ini merupakan faktor pertama yang kita lihat sebagai sikap optimistis pelaku UMKM," pungkasnya.

Untuk diketahui, digitalisasi serta dukungan finansial sendiri memang menjadi beberapa faktor pendorong bagi UKM mampu beradaptasi di masa pandemi. Berpikir kreatif dan inovatif juga dapat maksimalkan tujuan promosi.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun