Technologue.id, Jakarta - Laporan Statista 2022 menunjukkan transformasi digital telah mendorong tumbuhnya usaha e-commerce, e-services, dan periklanan digital sebagai sektor bisnis potensial dalam bisnis digital.
Dalam hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong pertumbuhan bisnis terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar menerapkan digitalisasi.
Baca Juga:
Fitur Baru Meta Berbasis AI Generatif untuk Ads Manager
Menkominfo Budi Arie Setiadi menegaskan, dukungan penuh untuk pertumbuhan pelaku bisnis digital, termasuk UMKM dengan berbagai tiga program yang berbasis pengembangan wirausaha.
"Kementerian Kominfo terus mendukung UMKM di Indonesia. Pertama, kami menginisiasi UMKM Level Up, sebuah program pendampingan dan fasilitasi UMKM untuk dapat go online melalui digital mentoring dan business incubator," jelasnya.
Tak hanya itu, Kementerian Kominfo juga memberikan dukungannya kepada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), yang telah memfasilitasi 22 juta UMKM untuk onboarding ke ekosistem digital.
"Kominfo juga menginisiasi Gerakan Nasional Literasi Digital, agar pelaku UMKM mampu memanfaatkan teknologi digital secara maksimal," tuturnya.
Guna membekali pelaku UMKM dengan keterampilan dan keahlian kewirausahaan digital, Kemenkominfo juga menyelenggarakan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) dalam Program Digital Talent Scholarship (DTS).
"Pada 2023, kami telah menjangkau 30.000 pelaku usaha untuk diberikan pelatihan keterampilan digital," jelasnya.
Tak lupa, Menteri Budi Arie membagikan enam strategi untuk mempercepat transformasi digital di sektor bisnis. Pertama, perlu pemetaan strategi bisnis terkait peningkatan kapabilitas organisasi. Kedua, perlu adanya kepemimpinan perusahaan yang demokratis dan penyesuaian program internal korporasi.
Baca Juga:
Gojek Perluas Pelatihan Anti Kekerasan Seksual di 13 Kota di Indonesia
Adapun strategi ketiga yakni pengusaha perlu melibatkan ahli-ahli teknologi digital, diikuti dengan pengembangan kapasitas SDM. Keempat berkaitan penerapan tata kelola yang baik melalui komunikasi efektif dan pelibatan berbagai elemen internal.
Kelima, sistem pengawasan efektif terhadap operasional juga penting untuk memastikan perusahaan berada di jalur yang tepat. Sedangkan yang keenam, pemanfaatan teknologi digital harus relevan dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan.