Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Pintarnya HTC Manfaatkan Binis di Sektor VR
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Juli tahun lalu, wajar jika orang dalam HTC kalut. Waktu itu, CEO mereka, Cher Wang, sampai meminta maaf kepada para pemegang sahamnya akibat perusahaannya menelan kerugian hingga lebih dari Rp 6 triliun selama 2015. Namun tak cuma penyesalan yang diungkap vendor yang berbasis di Taiwan itu, tetapi juga strategi untuk bangkit. HTC sempat menyatakan bakal memanfaatkan virtual reality (VR) untuk meraup keuntungan. Ternyata, strategi itu sampai saat ini dapat disebut cocok dan positif. Kendati VR sekarang sudah dijejali sejumlah pemain, HTC membuktikan bahwa karyanya, yakni Vive, cukup diminati. Buktinya, dari data yang dirilis oleh Canlys, perusahaan yang berdiri sejak 1997 itu menjadi penguasa pasar VR di Tiongkok. Di antara 300 ribu unit VR headset yang terjual selama 2016, HTC menguasai pangsa pasar sebesar 17,7 persen. Artinya, ada lebih dari 50 ribu unit Vive yang diboyong masyarakat Negeri Tirai Bambu. "HTC telah mendukung ekosistem yang sukses dengan mendorong startup dan pembuat konten untuk memproduksi user experience yang engaging dengan produk terbaik mereka," papar analis Canalys, Jason Low, seperti dikutip dari rilis persnya (16/02/17). [caption id="attachment_13369" align="alignnone" width="517"] Market share vendor VR di Tiongkok selama 2016 (source: Canalys)[/caption] Tentu ini kabar baik bagi HTC yang terpuruk di 2015. Meskipun belum bisa dipastikan berapa keuntungan yang didapat HTC dari berkuasanya mereka di pasar VR Tiongkok, hasil ini kemungkinan bakal signifikan. Sebab, China sendiri adalah pasar VR terbesar kedua di dunia. HTC hanya hampir terkejar oleh DeePoon yang bermitra dengan Samsung dengan market share 16,9 persen. Sementara produsen terkemuka lain, Sony, duduk di posisi keempat dengan 9,1 persen. Walau begitu, HTC tak boleh puas begitu saja. Masih menurut Low, mereka harus terus melanjutkan penetrasi di pasar B2B untuk tetap menjadi yang terdepan. Terlebih di tahun ini, tantangan vendor VR juga masih berat, seperti teknologi yang masih perlu dikembangkan dan sektor yang relatif sangat baru sehingga beragam kemungkinan masih bisa terjadi.   Baca juga: HTC Siapkan Smartphone ‘Persilangan’ LG dan Samsung 2016 Jadi Tahun Kelabu Bagi Asus, HTC, dan Acer? Ponsel Teranyar HTC Bakal Punya Earphone Adaptif Pertama di Dunia?

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun