Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Semakin Melek Digital, Masyarakat Indonesia Kini Mulai Beralih Ke Open Internet
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Riset Gateway to the Open Internet memperkirakan lebih dari 190 juta masyarakat Indonesia beralih ke open internet untuk mencari hiburan, berita, dan informasi umum.

Riset yang diluncurkan The Trade Desk dan Kantar ini mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia yang melek digital kian mengubah kebiasaan konsumsi media mereka, yakni lebih condong menikmati konten premium yang diproduksi secara profesiaonal di saluran seperti OTT/OTC dan streaming musik dibandingkan di platform User-Generated Conten (UGC).

Baca Juga:
Konsumsi Open Internet Meningkat, Netizen Selektif Pilih Konten

Seiring dengan perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia ke OTT, kini OTT menjadi salah satu saluran open internet yang tumbuh dengan sangat cepat. Data menunjukkan 25% masyarakat Indonesia memperkirakan penggunaan OTT/CTV mereka akan meningkat secara signifikan dalam enam bulan ke depan.

Korean Wave memimpin preferensi penonton di OTT, dimana tiga dari lima masyarakat Indonesia menyebutkan K-drama dan K-pop sebagai yang paling digemari, dimana audiens muda (16-24 tahun) dan milenial muda (25-34 tahun) mengandalkan OTT untuk dapatkan konten premium.

Selain Korean Wave, streaming musik juga banyak digandrungi masyarakat Indonesia. Melalui streaming musik, saluran iklan menjadi efektif bagi para pengiklan. Riset menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia tidak hanya lebih mudah menerima iklan di saluran-saluran premium, mereka juga menganggap brand yang beriklan di OTT dapat dipercayai.

Baca Juga:
Amazon dan MX Player Bekerja Sama dengan Times Internet

Lebih cenderung melakukan multitasking, faktanya masyarakat Indonesia 17% lebih mungkin untuk melewati iklan di platform UGC dibandingkan dengan iklan di OTT.

General Manager The Trade Desk, Purnomo Kristianto mengatakan, platform UGC seperti media sosial mungkin mendapatkan jangkauan yang luas dan cenderung lebih tidak terpapar.

"Riset ini menunjukkan open internet menarik perhatian terhadap iklan yang lebih baik di antara masyarakat Indonesia, selain menghasilkan jangkauan dengan dampak lebih baik," lanjutnya.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun