Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Tiktok Mulai PHK Karyawan, Imbas Restrukturisasi
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Tiktok dilaporkan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan. Menurut laporan, hal ini dilakukan sebagai bentuk dari restrukturisasi perusahaan.

Wired yang mendapat informasi dari lima sumber internal TikTok menyatakan bahwa perusahaan akan mengeliminasi staf dan tim yang dinilai kurang berkontribusi terhadap perusahaan.

Sayangnya, tidak diketahui berapa jumlah karyawan yang terkena dampak PHK. Namun, menurut salah satu sumber, jumlahnya tidak lebih dari 100 karyawan.

David Ortiz, salah satu karyawan TikTok yang berbasis di AS, menulis dalam halaman Linkedin-nya bahwa pekerjaannya dihapus sebagai upaya reorganisasi yang lebih besar.

Baca Juga:
Netflix Kehilangan Hampir 1 Juta Pelanggan, Kenapa?

Selain karyawan yang berbasis di AS, laporan Wired juga mengatakan bahwa beberapa karyawan TikTok yang berbasis di Eropa sudah diberitahu bahwa mereka berisiko terkena PHK. Tidak hanya itu, beberapa karyawan di Inggris juga diperingatkan bahwa mereka berpotensi kehilangan pekerjaan.

Selanjutnya, wacana restrukturisasi ini kabarnya diumumkan secara internal termasuk tentang PHK dan penutupan beberapa posisi yang kosong. Menurut laporan, kebijakan ini memengaruhi TikTok yang beroperasi di AS, Uni Eropa, dan Inggris.

Menanggapi kabar tersebut, pihak TikTok tidak menyangkal akan adanya perombakan struktur perusahaan ini. Akan tetapi, perusahaan menegaskan bahwa perombakan tersebut adalah hal biasa dan bukan dalam skala besar. 

Juru bicara perusahaan Anna Sopel, menjelaskan jika saat ini perusahaan sedang melakukan penyesuaian dengan stafnya.

“Ada sejumlah perubahan kecil pada tim operasi dan pemasaran yang akan dirombak. Hal itu tidak bisa disebut sebagai ‘restrukturisasi seluruh perusahaan’.” jelas Anna.

Tidak hanya itu, TikTok juga dikabarkan akan melakukan PHK terhadap karyawan ByteDance pada akhir Juni lalu. Kabarnya, Bytedance disebut melepas sekitar 3.000 karyawan.

Baca Juga:
SIG Adakan Virtual Showcase Pertama di Asia Pacifik

Hal ini dikarenakan kemunculan varian omicron dari Covid-19 yang berdampak pada bisnis perusahaan. Selain itu, bisnis video game dari ByteDance, Tencent, juga terkena imbasnya sehingga mereka melepas beberapa komunitas gamer dan pengembang game in-house di perusahaan.

TikTok sendiri sebetulnya mengalami pertumbuhan yang pesat selama beberapa tahun terakhir baik dari basis pengguna hingga staf karyawan perusahaannya.

Meski sempat mendapat ancaman pemblokiran di AS, TikTok mampu melampaui jumlah pengguna aktif bulanan sebanyak 1 miliar pada September 2021 lalu. Hal tersebut menjadikan perusahaan TikTok sukses dan mampu menunjukkan performa perusahaan yang menjanjikan.

SHARE:

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun

Microsoft "Rayu" Pengguna Windows 10 untuk Beli PC Copilot+