Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Vaksin Covid-19 Dijual di Dark Web, Harganya?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Seluruh dunia saat ini sedang menjalani salah satu aktivasi vaksinasi terbesar dan paling kompleks dalam sejarah, sehingga tidak mengherankan ketika para scammers dan penjual di pasar gelap sangat ingin mendapatkan keuntungan dari momentum tersebut.

Peneliti Kaspersky memeriksa 15 pasar berbeda di Darknet dan menemukan iklan untuk tiga vaksin COVID utama, yaitu: Pfizer/BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna. Terdapat juga penjual yang mengiklankan vaksin "COVID19" yang tidak terverifikasi.

"Anda dapat menemukan apa saja di Darknet, jadi tidak mengherankan jika penjual di sana mencoba memanfaatkan proses vaksinasi yang sedang dilaksanakan hampir di seluruh penjuru dunia. Selama setahun terakhir, ada banyak penipuan yang mengeksploitasi topik COVID, dan banyak di antaranya berhasil," kata Dmitry Galov, pakar keamanan di Kaspersky.

Baca Juga:
Parah, Ribuan Data Penerima Vaksin Covid-19 Bocor

Mayoritas penjual berasal dari Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat, dan harga per dosis berkisar antara US$250 (Rp3,6 juta) hingga US$1.200 (Rp17 jutaan), dengan biaya rata-rata sekitar US$500 (Rp7,2 juta). Komunikasi dilakukan melalui aplikasi perpesanan terenkripsi seperti Wickr dan Telegram, sementara pembayaran diminta dalam bentuk mata uang kripto, terutama bitcoin.

Mayoritas penjual underground ini sudah melakukan sekitar 100-500 transaksi, yang menunjukkan bahwa mereka telah menyelesaikan penjualan sedangkan kejelasan barang tersebut masih belum diketahui efektivitasnya. Dengan informasi yang tersedia untuk para ahli Kaspersky, tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak dari dosis vaksin yang diiklankan secara online adalah dosis yang tepat (sejumlah fasilitas medis bahkan mendapati dirinya dengan dosis yang tersisa) dan berapa banyak iklan yang merupakan penipuan.

Bahkan jika Anda menerima sesuatu melalui pos, kemungkinan besar informasi yang diterima bukan merupakan dosis yang efektif dan valid. Lebih penting lagi, mendapatkan dosis seperti itu adalah ilegal.

Untuk tetap aman dari scammer pada saat COVID, para ahli Kaspersky menyaraknkan agar jangan pernah membeli produk, termasuk vaksin, di Darknet.

Baca Juga:
Kominfo Take Down 111 Hoax Vaksin Covid-19 di Medsos

Jika melihat iklan tentang sesuatu yang berhubungan dengan COVID, perhatikan baik-baik URL situs yang Anda kunjungi. Jika hanya satu huruf yang terlihat tidak pada tempatnya, atau jika .com yang biasa telah diganti dengan .com.tk atau sesuatu yang serupa dengan itu adalah phishing. Jangan pernah memasukkan informasi pribadi di situs semacam itu.

Selain itu, perhatikan tata bahasa dan tata letak di situs yang Anda kunjungi dan email yang Anda terima. Jika terlihat mencurigakan, jangan pernah untuk melanjutkan akses lebih jauh.

"Saat ini, tidak hanya orang-orang yang menjual dosis vaksin, tetapi mereka juga menjual "catatan vaksinasi" — sebuah potongan kertas yang dapat membantu Anda bepergian dengan bebas. Penting bagi pengguna untuk terus berhati-hati terhadap setiap 'kesepakatan' yang terkait dengan pandemi, dan, tentu saja, membeli vaksin dari forum Darknet bukan ide yang baik," tutur Galov.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun