Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Wow, Game Super Mario Bros 3 Pecahkan Rekor jadi Game Termahal di Dunia!
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Super Mario Bros 3 pecahkan rekor jadi game termahal di dunia, setelah kaset game yang dirilis tahun 1990 itu terjual seharga US$156.000 (Rp2,2 miliar) pada lelang Hari Jumat (20/11) lalu.

Penawaran dimulai dari US$62.500 (Rp885 juta), dengan 20 penawar. Game NES dengan mudah kalahkan pemegang rekor sebelumnya, yaitu Super Mario Bros, yang terjual seharga US$114.000 (Rp1,6 miliar) pada bulan Juli.

Baca Juga:
Gim Jadul Super Mario Bros Terjual Rp 1,6 Miliar

Dilansir dari laman theverge.com (23/11), menurut Heritage Auctions, sebagai penjual game itu, rekor game termahal pindah karena beberapa faktor. Pertama, desain kotaknya yang relatif langka, dengan tulisan “Bros” diformat ke kiri pada bagian depannya, yang sedikit menutup tangan Mario. Versi berikutnya memindahkan kata ke kanan tengah.

Namun, desain yang lebih langka ini hanya menjelaskan sebagian dari harga, karena salah satu varian ini dijual di rumah lelang pada bulan Juli hanya dengan US$38.400 (Rp544 juta).

Baca Juga:
Tembus 5 Juta Unduhan, Pokemon Cafe Mix Bagikan Banyak Hadiah

Hal lain yang bikin nilainya naik tampaknya dari kondisi barangnya. Game ini berada di peringkat Wata 9,2 A + untuk kondisinya, baik dari kualitas kotak maupun segel aslinya. Sementara itu, versi sebelumnya berada di peringkat yang lebih rendah, yaitu Wata 9.0 A.

Selain Super Mario Bros 3, kaset Pokémon Red yang tersegel jadi game Pokémon termahal yang terjual seharga US$84.000 (Rp1,2 miliar) selama lelang hari Jumat.

Heritage Auctions tidak menyebutkan apakah ada sesuatu yang unik dari versi khusus ini, tetapi tampaknya telah terjual dengan kondisi yang sangat baik, dengan rating Wata 9.8 A ++.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun