Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
WWF-Indonesia Pantau Habitat Orangutan Lewat Teknologi AWS
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - World Wildlife Fund for Nature Indonesia (WWF-Indonesia) mengandalkan teknologi machine learning dari Amazon Web Services (AWS), guna mengakselerasi upaya mereka dalam menyelamatkan satwa orangutan di Indonesia dari kepunahan.

Menurut WWF, populasi orangutan di Kalimantan saat ini berkurang hingga lebih dari 50 persen dalam kurun waktu 60 tahun terakhir. Habitat-habitat mereka juga mengalami penurunan jumlahnya hingga 55 persen dalam kurun waktu 20 tahun belakangan.

Baca Juga:
UOB Pasang VMware Cloud on AWS untuk Infrastruktur Hybrid Cloud

Layanan machine learning dari AWS mendukung WWF-Indonesia dalam memantau hingga mengevaluasi ukuran dan tingkat kesehatan populasi orangutan yang tinggal di habitat asli mereka.

Dengan teknologi ini, kegiatan survei yang dilakukan oleh WWF-Indonesia kini bisa menjangkau hingga ke teritori yang lebih luas dengan sumber daya yang lebih sedikit, mengurangi biaya operasional, sehingga biaya yang ada bisa disalurkan untuk pos-pos pembiayaan lain yang mendukung upaya konservasi biodiversitas di Indonesia.

WWF-Indonesia kini bisa mengumpulkan foto secara otomatis dari tiap-tiap ponsel pintar maupun kamera-kamera yang diaktifkan oleh gerakan yang dipasang di setiap basecamp. Foto-foto tersebut kemudian bisa diunggah ke Amazon Simple Storage Service (Amazon S3) untuk keperluan analisis.

Selain itu, penggunaan teknologi, seperti Amazon SageMaker, layanan machine learning yang terkelola sepenuhnya mendukung saintis data dan pengembang untuk melakukan pengembangan, pengujian, dan penggelaran beragam model machine learning secara cepat dan mudah dalam skala besar.

Baca Juga:
Langganan Amazon Prime Bisa Bayar Pakai Pulsa Tri

Dengan teknologi AWS, WWF-Indonesia bisa memangkas waktu begitu signifikan untuk tiap-tiap proses analisis, dari yang sebelumnya memakan waktu hingga tiga hari, kini untuk menuntaskan proses tersebut hanya dibutuhkan waktu kurang dari sepuluh menit saja.

"Dengan menggunakan teknologi AWS, seperti Amazon SageMaker dan Amazon S3, kami mulai membuat peranti yang dapat diakses oleh para surveyor di lapangan, bahkan bagi mereka yang punya keahlian dan kapasitas terbatas, sehingga mereka dapat mengidentifikasi satwa liar di habitat aslinya dengan tingkat akurasi yang tinggi," ujar Aria Nagasastra, Finance and Technology Director WWF-Indonesia.

WWF-Indonesia juga berencana untuk mengekslorasi lebih lanjut pemanfaatan layanan machine learning lainnya, seperti Amazon Rekognition, yakni layanan imaji dan gambar untuk mendukung ditingkatkannya kecepatan dan akurasi pada proses identifikasi dan pelacakan populasi-populasi orangutan yang ada.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun