Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Xiaomi Raih Untung Perdana Pasca IPO, Tapi...
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Kuartal kedua 2018 benar-benar menjadi pembuktian betapa kuatnya bisnis Xiaomi. Di debut kuartalnya sebagai perusahaan publik, bisnis yang dikomandoi oleh Lei Jun itu berhasil meraih profit US$2,1 miliar (Rp30,8 triliun). Keuntungan pada Q2 2018 itu, mengutip GSMarena.com (22/08/2018), disokong oleh bisnis smartphone Xiaomi. Tak mengherankan, sepanjang April sampai Juni 2018, mereka berhasil mengapalkan 32 juta unit ponsel pintar, yang berpengaruh terhadap dua per tiga total revenue.

Baca juga:

Xiaomi Poco F1, Ponsel Murah, Garang, dan Siap Masuk Indonesia

Torehan penjualan kuartal itu cukup menjelaskan kalau pasar Xiaomi di industri smartphone makin besar dan kuat. Menurut IDC, shipment ponsel pintar Xiaomi pada 2017 mencapai 92,4 juta unit. Nah, di kuartal kedua ini saja, Xiaomi sudah menyamai sepertiga dari shipment tahun lalu. Di samping itu di skena global, perusahaan yang berdiri tahun 2010 itu sudah mampu menggaet 36 persen revenue dari pasar internasional. Adapun pertumbuhan globalnya sebesar 151 persen dari tahun lalu. Selain India, Indonesia adalah pasar dengan progres yang signifikan, menurut Xiaomi.

Baca juga:

Disebut Bikin Feature Phone Rp400 Ribuan, Xiaomi Angkat Suara

Sayangnya, Xiaomi harus menelan kerugian operasional sebanyak CNY7,6 miliar (Rp16 triliunan). Duit sebanyak itu adalah untuk biaya administrasi IPO mereka di bursa efek Hong Kong.

Baca juga:

8 Smartphone Xiaomi Ini Sudah Bisa Nikmati MIUI 10

Namun, bukan tidak mungkin pada akhir tahun nanti, Xiaomi bisa membalas kerugian itu lewat penjualan Poco F1. Banyak yang menjuluki ponsel teranyar Xiaomi itu sebagai flagship killer, karena mengusung Snapdragon 845 tetapi dengan harga yang miring.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun