Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Indonesia Butuh 23 Juta Talenta Informatika dalam Dua Dekade
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Indonesia perlu membangun talenta informatika berkualitas untuk merealisasikan Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai visi tersebut, Indonesia membutuhkan 23 juta talenta informatika yang kompeten dan berdaya saing global dalam dua dekade mendatang.

Namun, menurut Chief Executive Officer Dicoding, Narenda Wicaksono, ada dua tantangan dalam memenuhi 23 juta talenta informatika pada tahun 2045. Diantaranya bagaimana menjangkau calon talenta yang memiliki potensial dan minat untuk menjadi talenta informatika; serta bagaimana meningkatkan kualitas talenta informatika agar bisa selevel dengan talenta negara maju.

"Potensi ekonomi bukan hanya di satu pulau saja, tapi juga ada di pulau-pulau lain. Tentunya kita membutuhkan talenta informatika di sana. Selain itu, kualitas sumber daya manusia di negara kita perlu ditingkatkan," kata Narendra, dalam acara Dicoding Connect 2025, di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Baca Juga:
Lintasarta Gelar Program Pelatihan AI untuk Mahasiswa dan Dosen

Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan GDP $9.8 triliun (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2023), meningkat tujuh (7) kali lipat dibandingkan 2024 (BPS, 2025). Lebih lanjut, jika kita ingin setara dengan negara maju lainnya, maka kontribusi sektor IT pada GDP 2045 perlu meningkat ke angka 10% (dari 4% di tahun 2024).

"Perlu 16 juta talenta informatika yang harus dibangkitkan untuk lima tahun ke depan. Atau artinya 800 ribu per tahun," imbuhnya.

Narendra menekankan upaya ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak, mulai dari sekolah, kampus, industri, hingga pemerintah bergotong royong mencetak talenta digital yang mumpuni.

"Peran serta dan kolaborasi antara pemerintah, industri, universitas, sekolah, serta lembaga pengembangan talenta informatika seperti Dicoding adalah kunci untuk melahirkan 23 juta talenta informatika yang berkualitas ini," ujarnya.

Melalui riset Peta Jalan Talenta Informatika: Menuju Indonesia Emas 2045, Dicoding juga memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah, antara lain perlunya memperluas landasan kebijakan yang menumbuhsuburkan upaya pengembangan talenta informatika, seperti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Di samping itu, sekolah dan universitas juga perlu untuk memberi rekognisi akademis pada keterlibatan siswa didik dalam program pengembangan talenta informatika yang memiliki reputasi dan diselenggarakan oleh industri. Selain itu, lembaga pendidikan juga perlu untuk proaktif dalam merealisasikan kerja sama dengan industri.

Baca Juga:
Ciptakan Talenta Digital, Indosat Gandeng Penyedia AI Asal Amerika Serikat

Di sisi lain, industri sebagai pengguna tenaga kerja harus berinvestasi dalam pelatihan keterampilan yang relevan dan mengakui sertifikasi non-formal. Selain itu, industri dapat pula mempercepat akselerasi talenta digital dengan mendukung skema pembiayaan dan ekosistem pembelajaran yang inklusif, di mana peserta dari banyak kalangan dapat memetik manfaat dari program-program ini.

Dengan mengadopsi strategi ini, Indonesia dapat memastikan ketersediaan talenta informatika yang mumpuni dan berdaya saing global, mempercepat pertumbuhan ekonomi digital, serta memperkuat posisinya sebagai pusat inovasi teknologi di kawasan Asia Pasifik.

Muriel, Country Marketing Manager Google Indonesia, juga menegaskan komitmen mereka untuk mendukung kolaborasi dalam mengembangkan talenta informatika berkualitas.

"Sejauh ini, hasil kolaborasi tahunan lintas pemangku kepentingan seperti Bangkit, telah berhasil mencetak lebih dari 20,000 talenta informatika. Kami percaya bahwa dengan akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas, talenta muda Indonesia dapat berkembang dan memberikan dampak nyata bagi ekosistem teknologi nasional," tutur Muriel.

SHARE:

Sasar Pelajar, Nubia V70 Dibanderol Harga Ramah di Kantong

Xbox Hidupkan Lagi Game Klasik Lewat Sentuhan AI