Technologue.id, Jakarta - Menutup studio game jadi pilihan Take Two Interactive, perusahaan pengembang dan penerbit game asal Amerika Serikat. Take Two dilaporkan menutup studio Roll7 dan Intercept Games.
Take Two harus menutup dua studionya sebagai bagian dari pengurangan tenaga kerja sebesar lima persen. Take Two menutup Roll7, sebuah studio yang berbasis di London yang mengembangkan game OlliOlli. Studio game lain, Intercept Games yang berbasis di Seattle menciptakan Kerbal Space Program 2 juga terkena dampak.
Dilansir IGN, Intercept Games jadi salah satu studio yang ditutup, di mana perusahaan memberhentikan 70 orang dari pengembang di balik game Kerbal Space Program 2.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke IGN, juru bicara Take-Two tidak secara eksplisit mengonfirmasi penutupan Intercept Games, dan menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak "memberikan rincian tambahan" mengenai rencananya untuk mengurangi staf di seluruh studionya. Namun, perusahaan mengungkapkan bahwa penerbitnya, Private Division, akan memberikan dukungan pasca peluncuran untuk Kerbal Space Program 2.
Baca Juga:
Xiaomi Pad 6S Pro Resmi Meluncur, Intip Spesifikasi dan Harganya
"Pada tanggal 16 April, Take-Two mengumumkan program pengurangan biaya untuk mengidentifikasi efisiensi di seluruh bisnisnya dan untuk meningkatkan profil margin perusahaan, sambil tetap berinvestasi untuk pertumbuhan," bunyi pernyataan Take-Two Interactive.
Lebih lanjut perusahaan mengungkapkan, sebagai bagian dari upaya ini, perusahaan merasionalisasi jalur pipanya dan menghilangkan beberapa proyek yang sedang dikembangkan serta merampingkan struktur organisasinya, "yang akan menghilangkan jumlah karyawan dan mengurangi kebutuhan perekrutan di masa depan," kata Take Two.
Jason Schreier dari Bloomberg telah mengonfirmasi bahwa Intercept Games serta Roll7, studio di balik OlliOlli World akan ditutup. Take-Two Interactive mengumumkan bulan lalu bahwa mereka memberhentikan sekitar 5 persen, atau 579 pekerja, dan membatalkan beberapa proyek.
Pengumuman ini disampaikan beberapa bulan sebelumnya ketika CEO Strauss Zelnick mengklaim perusahaannya "tidak punya rencana" untuk memberhentikan siapa pun, namun mengungkapkan bahwa mereka sedang menjalankan rencana pengurangan biaya.