Technologue.id, Jakarta - Serangan siber yang dilakukan oleh peretas asal Korea Utara berhasil membuat Amerika Serikat (AS) kalang kabut. Saking terancamnya, Negeri Paman Sam sampai menawarkan hadiah US$ 5 juta atau setara Rp 77 miliar untuk memberikan informasi peretas tersebut.
Dilansir dari Forbes (20/4/2020), seorang juru bicara pemerintah AS mengatakan, "Bagi Anda yang memiliki informasi tentang kegiatan peretasan oleh hacker Korea Utara baik di masa lalu atau yang sedang berlangsung saat ini, kami akan beri imbalan sebesar US$5 juta."
Baca Juga:
Pandemi Corona, Serangan Siber Meningkat
Sayembara yang dilakukan pemerintah AS ini dapat diikuti oleh semua orang, mereka hanya perlu mengunjungi situs Rewards for Justice sebelum masuk ke tahap yang lebih spesifik dan bersifat intelijen.
Program berhadiah ini ditanggapi positif oleh ahli strategi keamanan, Richarf Bejtlich. Menurutnya, metode ini adalah ide bagus dan relatif lebih murah dalam mendapatkan informasi yang mampu melawan ancaman serius bagi AS bahkan komunitas internasional.
Baca Juga:
Lagi, Ratusan Ribu Akun Zoom Dijual di Pasar Gelap
Kegiatan peretasan yang dilakukan oleh hacker asal Korea Utara sendiri diketahui menargetkan sektor finansial. Dimana para hacker tersebut sudah mencuri uang lebih dari US$2 miliar kemudian dikirim ke negara asalnya yaitu Korea Utara.
Di antara serangan yang dikaitkan dengan hacker asal Korea Utara itu adalah peretasan jaringan Sony Pictures pada 2014, perampokan bank Bangladesh di mana setidaknya $ 81 juta pada 2016 dan serangan ransomware WannaCry pada 2017 .