Technologue.id, Jakarta - Vivo Indonesia memberikan penjelasan mengenai insiden kebakaran kargo di apron parkir Bandara Internasional Hong Kong pada tanggal 11 April 2021.
Menurut penuturan pihak perusahaan, mereka telah menerima laporan tersebut dan segera membentuk tim khusus untuk bekerja sama dengan otoritas lokal terkait untuk mencari tahu penyebabnya.
Baca Juga:
Cargo Berisi Vivo Y20 Ludes Terbakar
"Kami menerima laporan bahwa kiriman barang pada satu penerbangan kargo, beberapa di antaranya adalah produk vivo, terbakar. Kami memberikan perhatian tinggi pada hal ini. Kami akan terus memberi Anda informasi terkini tentang isu ini," ujar pihak perusahaan saat dihubungi oleh Technologue.id, Rabu (14/4/2021).
Mereka berkomitmen akan terus memastikan bahwa produk yang sampai di tangan konsumen memiliki standar keamanan dan kualitas tertinggi.
Soal dampak insiden ini terhadap penjualan, pihak Vivo Indonesia belum mau membeberkan lebih lanjut.
Akibat kebakaran ini, Garuda Indonesia pun melarang pengiriman cargo smartphone Vivo. Larangan tertuang dalam surat pemberitahuan Cargo Information Notice (CIN) bernomor QA/007/IV/2021. Tak hanya untuk Y20, larangan berlaku untuk semua tipe smartphone Vivo.
Baca Juga:
Buntut Insiden Kebakaran, Garuda Indonesia Larang Pengiriman Smartphone Vivo
"Maka bersama ini kami sampaikan pelarangan/embargo pengiriman handphone merek tersebut melalui kargo udara paralel menunggu hasil proses investigasi oleh Otoritas bandar udara Hong Kong (HKCAD),” tulisnya.
Dalam CIN disebutkan bahwa bahwa Vivo hanya boleh melakukan pengiriman untik sparepart, aksesoris, dan selubung (casing handphone tanpa lithium battery) dapat diterima dan diangkut melalui kargo udara.