Technologue.id, Jakarta - Walaupun layanan transportasi milik Uber sudah cukup mendunia dan terkenal di beberapa negara, namun hingga saat ini mereka masih belum bisa merasakan profit. Mengutip dari NextPowerUp (01/06/17), Uber baru saja merilis laporan keuangannya untuk periode kuartal pertama tahun 2017. Dan hasilnya, perusahaan tersebut merugi hingga US$708 juta (sekitar Rp9,4 triliun) secara global. Walaupun di saat yang sama, pendapatan Uber sudah naik sebesar 18 persen dari kuartal keempat 2016 lalu hingga ke angka US$3,4 miliar (sekitar Rp45 triliun), tetap saja itu tidak bisa menutup seluruh biaya operasionalnya. Meski masih belum untung, angka kerugian tersebut masih jauh lebih baik ketimbang periode sebelumnya. Pasalnya, pada periode lalu, kerugiannya justru mencapai US$991 juta (sekitar Rp13 triliun). Di saat yang sama, mereka juga mengumumkan baru saja kehilangan kepala keuangan yang sudah bekerja untuk Uber selama kurang lebih empat tahun lamanya, Gautam Gupta. Saat ini, Gautam Gupta dilaporkan sudah bergabung pada sebuah startup. Namun belum diketahui apa nama perusahaan startup di mana ia bekerja sekarang. Baca juga: Dianggap Gunakan Software Ilegal, Uber Hadapi Penyelidikan Kriminal Uber Manjakan Driver dengan Asuransi Kesehatan Mengapa Uber Bisa Ditendang dari Italia?
Contact Information
Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260
We're Available 24/ 7. Call Now.
SHARE:
SHARE: