Technologue.id, Jakarta - Kasus kejahatan dunia maya semakin banyak terjadi, tidak terkecuali di Indonesia. Menurut laporan Kaspersky, pada kuartal ketiga 2023, lebih dari 20% pengguna komputer di Indonesia terkena serangan berbasis web.
Tak hanya itu, sebanyak 7.330.765 deteksi ancaman online berhasil diblokir oleh solusi Kaspersky selama periode Juli hingga September 2023. Jumlah ini turun 22,49% dibandingkan 9.457.786 deteksi pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga:
Survey Palo Alto Networks: Layanan Cloud Jadi Sasaran Empuk Kejahatan Siber
Sedangkan pada periode April hingga Juni (Q2) tahun ini, terjadi sedikit penurunan (5,16%) yang berjumlah 7.729.320 deteksi ancaman online. Secara keseluruhan, 22,1% pengguna diserang oleh ancaman yang ditularkan melalui web selama periode Q3 2023.
Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-93 di dunia dalam hal bahaya yang terkait dengan penjelajahan web.
Sementara pada kuartal ketiga tahun 2023, terdaapat 12.939.096 insiden lokal, dimana jumlah ini turun 10,65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 12.481.642 deteksi.
Penyebab terbesar insiden tersebut merupakan worm dan virus file, dimana malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, serta metode 'offline' lainnya.
Baca Juga:
TP-Link Luncurkan Cloud Controller Buat UMKM
Oleh karena itu, Kaspersky memberikan langkah-langkah untuk menghindari risiko ancaman online seperti berikut:
- Periksa tautan dalma email dengan cermat
- Pastikan untuk hanya mengunduk aplikasi hanya dari sumber terpercaya
- Perhatikan izin yang diminta aplikasi selama instalasi.
- Gunakan hanya koneksi internet berkualitas baik dan aman
- Gunakan solusi andal