Technologue.id, Jakarta – Nama Andy Rubin kembali terdengar nyaring belakangan. Selepas meninggalkan posisinya di Google 2015, "bapak Android" itu berkarya lagi lewat Essential Phone. Ponsel itu disebut punya keunggulan dari segi desain dan performa. Yang tak boleh ketinggalan untuk disebut adalah, smartphone tersebut punya bodi yang kokoh. Soalnya, bodi gawai itu dibuat dari titanium dan keramik, material yang termasuk eksklusif di pasaran saat ini.
Baca juga:
Vendor Antah Berantah Lahirkan Ponsel Dual-Camera, Baguskah?
Akan tetapi, keunggulan dari Essential Phone itu justru menjadi sumber kelemahannya. iFixit, perusahaan yang dikenal doyan membongkar perangkat-perangkat yang dijual ke konsumen, menyematkan nilai 1 dari 10 dalam urusan repairabilitasnya. Artinya, seperti dikutip dari penjelasan AndroidCentral (05/09/17), hampir mustahil membongkar bodi Essential Phone tanpa merusaknya.Baca juga:
Update Terbaru Google Photos Berpotensi Rugikan User, Kok Bisa?
Dalam pengujian yang dilakukan oleh iFixit, mulanya mereka membekukan ponsel itu menggunakan aerosol yang sangat dingin, kemudian dipanaskan kembali untuk memberi tekanan pada perekat yang menahan material keramik pada perangkat tersebut. Namun, cara itu masih gagal. Akhirnya, iFixit terpaksa membuka layar smartphone 5,7 inci itu dan menghasilkan retakan pada bodinya.Baca juga:
Bukan Baju Atau Gadget, Justru Ini Produk Terlaris di ShopBack
Tak hanya itu, baterai Essential Phone juga diamankan dengan perekat khusus, sehingga melepas atau menggantinya sangat susah. Port USB Type-C-nya pun disolder ke motherboard. Jadi, jika ada kerusakan pada port, jelas biaya reparasinya (kalau ada) tidak semurah kebanyakan gawai Android lainnya. Sangat menyenangkan tentunya memiliki ponsel yang sangat kokoh. Akan tetapi di sisi lain, terutama dalam kasus Essential Phone ini, mungkin ketika tiba masanya gawai itu rusak, opsi yang cukup aman untuk ditempuh adalah memberi ponsel baru daripada memperbaikinya.