SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Dalam rangkaian upaya memerangi konten negatif di media sosial, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) kian intens untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan terkait. Sudah ada Telegram, Facebook, serta Google yang siap mewujudkan visi Kemkominfo dan kini bertambah satu lagi, Twitter.
Baca juga:
Bos Telegram Siap Dukung Kominfo Perangi ISIS
Pertemuan Menkominfo, Rudiantara, didampingi Dirjen Aplikasi Informatika di Jakarta pada hari Jumat (04/08/17) dengan perwakilan Twitter, Kathleen Reen, Asia Pacific Director, Public Policy & Philantrophy menyepakati satu strategi penting dalam upaya perlawanan konten terorisme, radikalisme, hingga pornografi di platform berlogo burung itu. Peningkatan Service Level Agreement (SLA) ini berupa memprioritaskan laporan dari Kemkominfo. "Selain memberikan akses khusus, Twitter akan mempercepat permintaan Kementerian Kominfo kepada Twitter untuk berbagai jenis konten negatif khususnya dalam penanganan konten radikalisme dan terorisme,” jelas Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan.Baca juga:
Aneh, Twitter Nonaktifkan Akun CEO-nya Sendiri
Rangkaian pertemuan antara Kemkominfo dengan para penyedia aplikasi media sosial ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam menangani konten negatif yang bertebaran di internet. Tak hanya sekali ini saja, koordinasi dijadwalkan berlangsung secara kontinyu agar kedua belah pihak jadi lebih responsif.Baca juga:
"Para penyedia media sosial perlu mendapatkan update dari Kementerian Kominfo untuk kemudian ditekankan penanganan yang responsif di sisi penyedia layanan media sosial. Selain radikalisme dan terorisme, dan tidak kalah penting adalah konten-konten SARA, ujaran kebencian, pornografi, pornografi anak, cyber bullying, semuanya memerlukan kecepatan tanggapan dan penanganan,” tambah Semmy dalam keterangan tertulis yang redaksi terima (04/08/17).