Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Korea Utara Dituding Jadi Dalang dalam Serangkaian Pencurian Kripto Selama 2024
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Kelompok hacker asal Korea Utara disinyalir telah mencuri sedikitnya US$659 juta melalui sejumlah pencurian mata uang kripto sepanjang tahun 2024. Berdasarkan pernyataan bersama yang diungkap oleh Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, pelaku peretasan itu mengerahkan pekerja IT untuk menyusup ke perusahaan blockchain sebagai ancaman internal.

Pengumuman yang disampaikan pada hari Selasa (14/1) tersebut memberikan konfirmasi resmi bahwa Korea Utara berada di balik peretasan senilai US$235 juta pada bulan Juli terhadap WazirX, bursa mata uang kripto terbesar di India. Akibat pelanggaran tersebut, WazirX terpaksa harus menangguhkan perdagangan dan kemudian merestrukturisasi perusahaan.

Baca Juga:
Hacker Curi 2,7 Miliar Data Pribadi, Bocorkan Nama hingga Alamat

Serangan besar lainnya termasuk pencurian senilai US$308 juta dari DMM Bitcoin Jepang, dimana masing-masing US$50 juta dari Upbit dan Radiant Capital, dan US $16,13 juta dari Rain Management.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa Lazarus Group, kelompok peretas Korea Utara yang dikenal sebagai ancaman, melakukan serangan rekayasa sosial dan menyebarkan malware pencuri mata uang kripto seperti TraderTraitor untuk membobol bursa. Di saat bersamaan, mereka juga menyusup ke perusahaan-perusahaan dengan meminta pekerja TI Korea Utara menyamar sebagai kandidat pekerjaan, menurut pernyataan tersebut.

“Amerika Serikat, Jepang, dan Republik Korea menyarankan entitas sektor swasta, khususnya di industri blockchain dan pekerjaan lepas, untuk meninjau secara menyeluruh nasihat dan pengumuman ini untuk memberikan informasi yang lebih baik tentang langkah-langkah mitigasi ancaman siber dan mengurangi risiko perekrutan pekerja TI DPRK secara tidak sengaja,” kata pemerintah tersebut.

Baca Juga:
Berkali-kali Diserang Hacker, Apakah Pemerintah Akan Lebih Aware?

Laporan PBB sebelumnya memperkirakan bahwa Korea Utara telah mencuri US$3 miliar dalam mata uang kripto antara tahun 2017 dan 2023 untuk mendanai program senjata nuklirnya yang dikenai sanksi. Data terbaru dari Chainalysis menunjukkan bahwa peretas Korea Utara bertanggung jawab atas 61% dari semua mata uang kripto yang dicuri pada tahun 2024, dengan total US$1,34 miliar.

SHARE:

DJI Flip Resmi Hadir di Indonesia, Bisa Terbang dari Telapak Tangan

Xiaomi SU7 Dipastikan Bakal Masuk Indonesia, Kapan?