SHARE:
Technologue.id, Jakarta – 11 tahun lalu, tepatnya 29 September 2007, keluarga besar sains Jepang dan dunia kehilangan salah satu wanita terbaiknya untuk selama-lamanya. Bagaimana tidak, Katsuko Saruhashi, sebagaimana ia dipanggil semasa hidup, adalah geokimiawan wanita yang punya kontribusi besar dalam sains. Saruhashi terkenal karena penelitian inovatifnya yang mampu mengukur secara akurat konsentrasi asam karbonat dalam air berdasarkan suhu, tingkat pH, dan klorinitas. Metode itu sendiri kemudian dikenal sebagai Saruhashi's Table dan dipakai secara luas oleh oceanographer global.
Baca juga:
Guillermo Haro, “Bintang” Google Doodle Hari Ini
Scientist kelahiran 22 Maret 1920 tersebut juga tercatat dalam sejarah sebagai wanita pertama yang terpilih menjadi anggota Dewan Ilmu Pengetahuan Jepang tahun 1980 serta pemenang Miyake Prize untuk geokimia pada 1985. Namun, inspirasi utama dari seorang Saruhashi versi redaksi adalah komitmennya yang tinggi untuk memotivasi munculnya ilmuwan wanita baru. Di tahun 1981, ia mulai memberikan Saruhashi Prize, yakni penghargaan tahunan untuk ilmuwan perempuan yang layak menjadi panutan bagi ilmuwan muda.Baca juga:
Google Doodle Ajak Anda Kenalan dengan Film Tiga Dara Besutan Usmar Ismail
"Ada banyak perempuan yang mampu menjadi ilmuwan besar. Saya menunggu-nunggu masa ketika perempuan bisa ikut memperkaya sains dan teknologi, sejajar dengan laki-laki," begitulah kutipan motivasi lulusan S2 Kimia dari Universitas Tokyo itu yang paling dikenal.Baca juga:
Hari ini (22/03/2018), di peringatan hari lahirnya yang ke-98, Google Doodle menampilkan ilustrasi Katsuko Saruhashi sebagai penghormatan atas kontribusinya yang luar biasa pada sains juga karena telah menjadi inspirasi ilmuwan muda di mana-mana.