Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Ngeri, Robot Catur Patahkan Jari Bocah Saat Tanding
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Pertandingan catur antara robot dengan manusia berujung naas. Robot catur dilaporkan mematahkan jari lawannya, tak lain adalah seorang anak kecil.

Dilansir dari Ubergizmo (26/7/2022), Insiden itu terjadi di turnamen catur Moskow, Rusia, di mana robot mengira jari anak berusia 7 tahun itu adalah bidak catur dan memberikan tekanan mekanis sehingga mematahkan jari telunjuknya.

“Robot itu mematahkan jari anak itu,” ujar Sergey Lazarev, Presiden Federasi Catur Rusia, mengatakan kepada kantor berita TASS setelah insiden itu.

Baca Juga:
Butuh Waktu Hingga 13 Jam, Robot Mengupas Pisang Tanpa Menghancurkannya

Lazarev mengungkap, robot berbentuk lengan tangan itu telah beberapa kali digunakan dalam turnamen catur. DIklaim tidak pernah melakukan kesalahan fatal.

“Ada aturan keselamatan tertentu dan anak itu, tampaknya, melanggarnya. Ketika dia bergerak, dia tidak menyadari bahwa dia harus menunggu terlebih dahulu,” kata Sergey Smagin, wakil presiden Federasi Catur Rusia,.

"Ini adalah kasus yang sangat langka, yang pertama saya ingat," tambahnya.

Menurut Smagin, bertanding catur dengan robot ada peraturan tekni yang harus dipahami. Setelah bergerak memindahkan bidak catur, kita perlu memberi waktu kepada robot untuk menjawab. Bila kita langsung bergerak kembali, maka robot itu akan menangkapnya

Video insiden 19 Juli yang diterbitkan oleh saluran Telegram Baza menunjukkan jari bocah bernama Christopher itu dijepit oleh lengan robot selama beberapa detik sebelum seorang wanita diikuti oleh tiga pria bergegas masuk untuk memberikan pertolongan dan mengantarnya pergi.

Baca Juga:
Alphabet Pamer Prototipe Robot yang Bisa Bersih-bersih Kantor

Tak menyerah, anak itu pun menyelesaikan turnamen dengan menggunakan gips.

"Tampaknya Christopher tidak terlalu trauma dengan serangan itu. Anak itu bermain keesokan harinya, menyelesaikan turnamen, dan sukarelawan membantu merekam gerakannya,” katanya.

Di sisi lain, orang tua anak protes dan menyarankan langkah tegas harus diambil untuk antisipasi kejadian terulang di waktu mendatang. Dalam hal ini, kekuatan yang dibutuhkan robot untuk menggerakkan bidak catur harus bisa dikontrol.

SHARE:

Tren Belanja Online Masyarakat pada Ramadan-Lebaran 2024

Startup Energi Terbarukan Xurya Lolos Sertifikasi B Corp