Technologue.id, Jakarta – Tesla sedang dirundung masalah. Produsen mobil listrik itu mendapati sabotase berbahaya yang dilakukan salah satu oknum pegawainya. Hal ini terungkap setelah sang komando, Elon Musk, mengirimkan email pemberitahuan tentang kasus ini. Mengutip Reuters.com (19/06/2018), onum staf Tesla itu dilaporkan telah mengubah kode dalam sistem operasi perusahaan dan membagikan informasi sensitif pada orang luar.
Baca juga:
Tesla Siapkan Mobil Listrik yang Dipersenjatai Artificial Intelligence
Untuk sementara, belum terungkap apakah perongrong Tesla itu bekerja dengan pihak lain atau sendirian. Yang jelas, Musk memang menunjukkan kekhawatirannya soal polemik ini. Terlebih, mantan punggawa PayPal itu meyakini kalau Tesla punya banyak musuh yang ingin menghancurkan Tesla, dari rival di industri otomotif sampai pihak-pihak yang bermain di bisnis bahan bakar fosil.Baca juga:
Ini 5 Tokoh Teknologi yang Terlibat di Politik, Apa Motif Mereka?
Sebelumnya, Tesla juga telah tersandung beberapa kasus, seperti mem-PHK 9 persen dari total pegawainya serta kemampuan autopilot mobilnya yang diremehkan beberapa orang karena mengalami kecelakaan. Ya, April lalu, salah satu mobilnya, Model X, menabrak saat mengaspal di mode semi-otonom hingga menyebabkan pengemudinya meninggal dunia.Baca juga:
Walaupun di sisi lain, perusahaan yang berkantor pusat di Palo Alto, California, ini tengah mengalami peningkatan produksi mobil. Kini, Tesla mampu memproduksi 500-an kendaraan dalam sehari atau 3.500 unit dalam seminggu.