Technologue.id, Jakarta - Sejak kedatangan ChatGPT milik OpenAI pada November, chatbot bertenaga AI ini cukup banyak digunakan oleh pekerja maupun pelajar.
Disebut-sebut chatbot ini bakal memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia pekerjaan, di mana peran manusia mungkin saja digantikan dengan teknologi kecerdasan buatan.
Baca Juga:
Apple Berencana Bikin Laptop Macbook Layar Lipat
Akan tetapi, kehebohan ChatGPT tampak meredup berdasarkan data kunjungan situs web chatbot itu yang kini mengalami penurunan. Menurut firma analitik Similarweb, situs ChatGPT menurun drastis untuk pertama kalinya.
Menurut Similarweb, lalu lintas global ke situs OpenAI untuk ChatGPT turun 9,7% pada bulan Juni, sementara tingkat pengunjung unik turun 5,7%. Juga, jumlah waktu yang dihabiskan pengunjung di situs web turun 8,5%.
Meskipun mengalami penurunan, situs ChatGPT masih menarik lebih banyak pengunjung daripada bing.com, mesin pencari Microsoft, dan Character.AI, yang merupakan situs chatbot AI mandiri terpopuler kedua. Kunjungan global ke Character.AI juga turun 32% dari bulan ke bulan.
Similarweb menyarankan bahwa penurunan lalu lintas "adalah tanda bahwa hal yang baru telah memudar untuk obrolan AI". Akan tetapi, belum dapat ditarik kesimpulan demikian mengingat data hanya menunjukkan lalu lintas web.
Seperti diketahui, tidak hanya di web (chat.openai.com), ChatGPT juga hadir di aplikasi seluler yang lebih baru, yang setidaknya akan digunakan beberapa orang alih-alih membuka situs web.
Baca Juga:
Setelah Data Paspor RI Diduga Bocor, Kini Hacker Sasar Data Garuda Indonesia
Sekadar informasi, Microsoft menginvestasikan sejumlah besar uang di OpenAI. Mereka juga memasukkan elemen chatbot ke dalam mesin pencari Bing-nya, menawarkan kepada pengguna nilai tambah untuk menggunakannya.
Kedatangan ChatGPT membawa banyak perhatian pada AI generatif dan alat serupa yang tidak hanya mencakup penawaran berbasis teks tetapi juga perangkat lunak pembuatan gambar dan video baru.