Technologue.id, Jakarta - Jutaan pengembang dan pengguna tengah waspada karena platform berbagi kode, GitHub mengalami peretasan besar-besaran. Peneliti kemanan di Apiiro telah mengidentifikasi pelaku kejahatan yang menargetkan repositori GitHub, berpotensi membahayakan lebih dari 100.000 proyek.

Serangan ini melibatkan teknik yang disebut 'kebingungan repositori berbahaya' di mana peretas mampu mengkloning repositori versi asli dengan memasukkan kode berbahaya dan mengunggahnya kembali di platform tertentu.

Baca Juga:
Sendbird Luncurkan Chatbot AI Khusus untuk UKM

"Repositori yang dirusak ini kemudian dapat diunduh oleh pengguna yang tidak curiga dan berpotensi membahayakan sistem atau menginfeksi mereka dengan malware," jelas Apiiro.

Selain itu, laporan Apiiro menyoroti beberapa faktor yang membuat GitHub rentan terhadap serangan semacam itu mulai dari kemudahan penggunaan platform, API yang tersedia, dan banyaknya repositori tersembunyi, menciptakan lingkungan yang ideal bagi penyerang untuk meluncurkan serangan.

Dalam serangan ini, penyerang menargetkan repositori yang populer dan sering diunduh. Mereka menyuntikkan kode berbahaya ke dalam repositori ini dan kemudian mengunggahnya kembali.

Untuk lebih memperluas jangkauannya, penyerang juga membuat banyak fork palsu dari repositori yang disusupi menggunakan metode otomatis. Fork palsu ini kemudian dapat disebarkan melalui media sosial, forum online, dan saluran lainnya, menipu pengguna agar mengunduh versi berbahayanya.