Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Popularitas Threads Pancing Hacker Eksploitasi Data Pengguna
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Hanya satu minggu setelah diluncurkan pada 5 Juli, Threads, aplikasi microblogging terbaru dari Meta, telah mengumpulkan 100 juta pendaftar yang mengesankan. Namun, seperti yang sering terjadi pada tren populer, penjahat siber tidak membuang waktu untuk memanfaatkan popularitasnya.

Pakar Kaspersky telah menemukan beberapa taktik penipuan yang digunakan oleh scammers untuk mengeksploitasi basis pengguna aplikasi. Ini terutama melibatkan penyamaran sebagai aplikasi Threads untuk mengelabui pengguna, kemungkinan mendapatkan akses tidak sah menuju akun, data pribadi, dan bahkan informasi keuangan mereka.

Penjahat siber telah mengembangkan halaman phishing yang meniru Thread versi web yang sesungguhnya tidak pernah ada. Pengguna tertipu untuk memasukkan kredensial login, tanpa sengaja membocorkan informasi pribadi mereka kepada scammers. Karena Threads ditautkan ke layanan META lainnya, pengguna juga dapat menghadapi risiko kehilangan akses ke berbagai akun media sosial, seperti Instagram dan Facebook.

Baca Juga:
Belum Seminggu Meluncur, Threads Capai 100 Juta Pengguna

Hal ini tidak hanya menimbulkan masalah privasi seperti pencurian identitas dan doxing, tetapi yang lebih mengkhawatirkan juga membawa risiko finansial. Informasi perbankan pribadi atau bahkan keuangan perusahaan, karena bisnis menggunakan akun ini untuk membuat kampanye iklan, berpotensi jatuh ke tangan yang salah.

Penipuan lain juga melibatkan layanan fiktif yang disebut Threads Coin, yang mengklaim menawarkan kemungkinan yang di-upgrade dalam menjembatani kesenjangan antara dunia fisik dan digital, khususnya di dalam Metaverse. Pengguna tergoda untuk membeli koin ini menggunakan Ethereum. Namun, penting untuk dicatat bahwa satu-satunya hasil yang didapatkan pengguna adalah kerugian finansial.

Skema lain memberi pengguna kesempatan untuk menghasilkan pengikut secara gratis di jejaring sosial baru. Mereka dapat memilih 10.000, 25.000, hingga 50.000 pengikut.

Setelah opsi yang diinginkan dipilih, pengguna diminta untuk menjalani proses verifikasi manusia. Ini melibatkan pemilihan salah satu opsi yang tersedia, yang mungkin termasuk mengirim SMS dan berpotensi memenangkan hadiah khusus. Namun, untuk mengklaim hadiah, pengguna diharuskan melakukan pembayaran. Sayangnya, pengguna akhirnya kehilangan uang dan tidak pernah menerima hadiah yang dijanjikan.

Selain itu, skema tersebut mendorong pengguna untuk berbagi informasi tersebut melalui SMS, tanpa disadari menjadi alat untuk menyebarkan penipuan.

Baca Juga:
Booming Threads, Twitter Tuduh Meta Curi HAKI dan Sabotase Mantan Karyawan

"Scammer telah menguasai seni pemanfaatan topik yang sedang tren, menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan yang konstan. Prevalensi penipuan seputar ketenaran aplikasi Threads berfungsi sebagai pengingat yang gamblang akan risiko yang kita hadapi di ranah digital. Dari skema penipuan hingga taktik pengumpulan data, para penipu ini berusaha keras untuk membahayakan keamanan pribadi dan finansial Anda," ujar Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky.

Agar tetap terlindungi dan dapat menjelajahi teknologi baru secara aman, pakar Kaspersky juga merekomendasikan beberapa hal diantaranya berhati-hati saat mengunduh perangkat lunak dari internet, terutama jika itu dari situs we pihak ketiga.

Lalu, pastikan situs web tempat Anda mengunduh perangkat lunak adalah sah. Cari ikon gembok di bilah alamat dan pastikan URL situs web diawali dengan "https://" untuk memastikan situs web aman.

SHARE:

Microsoft Dukung Keahlian AI untuk 2,5 Juta Orang di Asia Tenggara

Ramaikan Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2024, Chery Pamerkan Mobil Listrik Andalannya