Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Booming Threads, Twitter Tuduh Meta Curi HAKI dan Sabotase Mantan Karyawan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Perusahaan media sosial Twitter melayangkan tuntutan hukum terhadap Meta atas aplikasi Threads barunya. Twitter menuduh Meta telah melanggar hak kekayaan intelektual (HAKI) milik perusahaan Elon Musk tersebut.

Dalam sebuah surat kepada CEO Mark Zuckerberg, seorang pengacara Twitter mengatakan bahwa Meta Platforms (Meta) telah terlibat dalam penyalahgunaan rahasia dagang Twitter dan kekayaan intelektual lainnya secara sistematis, disengaja dan melanggar hukum.

"Twitter bermaksud untuk secara ketat menegakkan hak kekayaan intelektualnya, dan menuntut agar Meta mengambil langkah segera untuk berhenti menggunakan rahasia dagang Twitter atau informasi yang sangat rahasia lainnya," tulis Alex Spiro dalam surat tersebut, yang pertama kali diterbitkan oleh outlet berita Semafor.

Baca Juga:
Threads Jadi "Pukulan" Pertama Mark Zuckerberg untuk Bos Twitter Elon Musk

Twitter menjelaskan, masalah HAKI ini dipicu setelah Meta membajak puluhan mantan karyawan Twitter dalam satu tahun terakhir. Beberapa di antaranya dituding memiliki akses ke rahasia dagang Twitter dan informasi sangat rahasia lainnya. Bahkan masih ada mantan karyawan yang ketahuan menyimpan dokumen Twitter atau perangkat elektronik yang seharusnya mereka kembalikan ke perusahaan.

"Dengan pengetahuan itu, Meta sengaja menugaskan karyawan ini untuk mengembangkan, dalam hitungan bulan, aplikasi 'Threads' dengan maksud khusus bahwa mereka menggunakan rahasia dagang Twitter dan kekayaan intelektual lainnya untuk mempercepat pengembangan aplikasi pesaing Meta, melanggar undang-undang negara bagian dan federal serta kewajiban berkelanjutan karyawan tersebut ke Twitter," bunyi surat itu.

Twitter juga mengatakan Meta dilarang mengambil data dari layanan Twitter mana pun. Pemilik Twitter, Elon Musk, baru-baru ini melakukan beberapa langkah untuk membatasi upaya apa pun untuk mengikis data Twitter, termasuk membatasi jumlah tweet yang dapat dilihat pengguna dalam sehari.

Baca Juga:
Cara Mudah Download Aplikasi Threads via Aplikasi Instagram

Saat itu, Musk mengatakan bahwa kebijakan kontroversial itu sebagai tanggapan atas perusahaan yang menggunakan Twitter untuk melatih model AI mereka.

Menanggapi surat tersebut, direktur komunikasi Meta, Andy Stone, memposting di Threads bahwa tidak ada tim engineer di Meta yang sebelumnya berasal dari Twitter.

Stone mengatakan, tidak jelas bukti apa yang dimiliki Twitter bahwa mantan karyawan yang sekarang bekerja di Meta terus memiliki akses ke kekayaan intelektual atau rahasia dagang Twitter.

Meta meluncurkan Threads, aplikasi percakapan berbasis teks yang dimaksudkan untuk menyaingi Twitter, pada hari Rabu (6/7) dengan sambutan yang sangat positif. Perusahaan mengatakan Threads mengumpulkan 30 juta pendaftaran dalam waktu kurang dari 24 jam setelah diluncurkan. Hal ini menjadikannya aplikasi yang paling cepat diunduh.

SHARE:

Microsoft Dukung Keahlian AI untuk 2,5 Juta Orang di Asia Tenggara

Ramaikan Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2024, Chery Pamerkan Mobil Listrik Andalannya