Technologue.id, Jakarta - Razer, salah satu produsen peralatan game asal Amerika Serikat baru-baru ini dilaporkan tidak sengaja membocorkan data para penggunanya. Dan tak tanggung-tanggung, setidaknya ada lebih dari 100.000 pengguna yang terdampak dari celah keamanan siber tersebut.
Mengutip dari TheVerge (14/09/20), celah keamanan tersebut ditemukan pertama kali oleh peneliti keamanan siber, Volodymyr Diachenko. Melalui risetnya tersebut, ia mendapati bahwa data para kostumer yang ada di website Razer tersedia untuk publik secara tidak sengaja sejak 18 Agustus 2020 lalu.
Baca Juga:
Lenovo Luncurkan Produk PC Gaming Terbaru
Menurut Volodymyr, celah keamanan tersebut terjadi karena ada yang salah dengan konfigurasi pada server milik Razer. Pasalnya, harusnya data tersebut hanya tersedia secara privat sehingga tidak bisa diubah dan ditemukan oleh publik.
Melalui celah keamanan tersebut, siapapun bisa melihat detail data tentang pengguna memiliki akun dan bertransaksi melalui toko digital milik Razer. Beberapa data sensitif yang terekspose di antaranya adalah alamat email, tipe produk yang diorder, dan nomor telepon. Sementara informasi tentang kartu kredit tetap terjaga.
Baca Juga:
Disokong Helio G90T, Infinix Zero 8 Janjikan Performa Gaming Terbaik
Menanggapi hal tersebut, pihak Razer memastikan bahwa isu tersebut benar adanya. Namun mereka memastikan bahwa tidak ada data sensitif yang bocor seperti metode pembayaran. Meski begitu, Razer memastikan bahwa pihaknya sudah memperbaiki kesalahan konfigurasi pada servernya sejak tanggal 9 September lalu. Jika ada pengguna yang masih ingin bertanya tentang masalah ini, pertanyaan bisa dikirim ke DPO@razer.com.