Technologue.id, Jakarta - Kepopuleran aplikasi berbasis audio Clubhouse saat ini membuat perusahaan teknologi Xiaomi untuk membangkitkan kembali aplikasi messaging MiTalk.
Dilansir dari Somagnews (28/2/2021), Xiaomi akan merilis kembali atau relaunch aplikasi MiTalk untuk menyaingi Clubhouse. Aplikasi pesan instan ini sebenarnya telah dimatikan oleh perusahaan pada 19 Februari 2021 karena alasan ada perubahan dalam bisnis. Namun, seminggu setelahnya, Xiomi justru mengumumkan bahwa Mi Talk akan hadir kembali dalam wujud yang baru.
Baca Juga:
Twitter Percepat Hadirkan Pesaing Clubhouse
Xiaomi meluncurkan inisiatif Mi Talk pada November 2010. Selama satu dekade, layanan ini telah menjangkau 70 juta pengguna dengan 7,5 juta pengguna aktif bulanan pada September 2014.
Namun tak dipungkiri, aplikasi ini tidak pernah populer di kalangan pengguna Xiaomi. MiTalk kalah dari WeChat, aplikasi super yang diluncurkan Tencent Holdings pada tahun 2011.
"Xiaomi tidak memiliki keuntungan besar di media sosial. MiTalk diluncurkan bahkan sebelum WeChat, tetapi tidak tumbuh besar," kata Ge Jia, analis internet independen.
Sebelum mendapat upgrade, MiTalk berfungsi mirip dengan aplikasi perpesanan instan lainnya, memungkinkan pengguna untuk mengobrol, mengirim file, melakukan panggilan audio dan video, dan berlangganan blog publik.
Baca Juga:
Clubhouse Segera Merambah Android
Dalam pengumuman yang disampaikan Xiaomi, Mi Talk akan menjadi aplikasi chatting berbasis suara untuk kaum profesional. Aplikasi ini juga akan menjadi produk yang benar-benar baru, sehingga pengguna Mi Talk sebelumnya tidak akan bisa mentransfer akun dan data dari aplikasi messaging yang lama.
Saat ini, Xiaomi telah meluncurkan Mi Talk untuk Android dan iOS.
Sayangnya, aplikasi ini masih dalam uji coba beta tertutup dan pengguna yang ingin mendaftar harus memiliki kode undangan.
Selain itu, Xiaomi akan merilis MiTalk untuk pasar lokal. Perusahaan memanfaatkan peluang setelah Clubhouse dilarang di China. Belum diketahui apakah aplikasi ini akan diluncurkan di luar China.