Technologue.id, Jakarta - Startup HealthPro menyediakan tenaga medis profesional on-demand, baik untuk ditugaskan di Rumah Sakit (RS) untuk waktu tertentu maupun melayani panggilan perawatan di rumah.
Startup ini juga bertujuan untuk membantu fasilitas kesehatan dan pasiennya untuk mengakses layanan kesehatan homecare yang berkualitas agar perawatan dan tingkat kesembuhan pasien bisa lebih optimal.
Baca Juga:
Proses Rekrutmen Startup Healthpro Pastikan Kelayakan 7.000 Tenaga Kesehatan
Tidak hanya itu, dengan database yang luas dan terkurasi, HealthPro membantu institusi kesehatan seperti RS, klinik, hingga puskesmas untuk memenuhi kebutuhan SDM sewaktu-waktu.
HealthPro menggabungkan kecanggihan teknologi dengan wawasan profesional tenaga kesehatan. “HealthPro memastikan setiap pasien menerima perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka melalui pendekatan personalisasi yang komprehensif," kata Rendy Alfuadi, Co-Founder dan CTPO Healthpro.
Ia mengatakan, teknologi yang digunakan mampu menganalisis data kesehatan pasien, dan menyusun rencana perawatan yang tepat. Adanya tenaga kesehatan yang terlatih dan berpengalaman juga memegang peran penting dalam memastikan efektivitas rencana perawatan.
Rendy mengungkapkan, startup yang dirintisnya sejak 2022 kini memiliki 7.000 tenaga kesehatan profesional yang terdiri dari dokter, perawat, fisioterapis, hingga bidan. Startup ini juga bekerja sama dengan 80 lembaga kesehatan dan melayani lebih dari ratusan kebutuhan Shifting di rumah sakit dan seribu pasien yang membutuhkan homecare di Jabodetabek.
"700 lebih (tenaga medis) per bulan di-deploy sesuai kebutuhan, per bulan gain revenue 30 ribu dollar, dengan growth per bulan 35 persen," kata Rendy di sesi virtual meeting bersama media pada Selasa (21/11/2023).
Ia mengungkapkan, di tahun 2024, ada beberapa hal yang akan difokuskan seperti menjangkau lebih banyak rumah sakit dan pasien serta lebih banyak pekerja (worker). "Kita membutuhkan 1 juta dollar untuk funding di 2024," ungkapnya.
Ke depan, HealthPro juga menetapkan target ambisius untuk memperluas jangkauan database hingga mencapai 50.000 tenaga kerja medis di seluruh Indonesia.
Terkait dengan Startup Studio Indonesia (SSI) Batch ke-7 yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rendy mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan wawasan baru terkait bisnis untuk jangka pendek dan jangka panjang.
"Saya dapat insight untuk jangka pendek dan jangka panjang, dan yang lebih penting produk yang kita implementasikan dalam waktu dekat," tuturnya. Ia menambahkan bahwa HealthPro akan berfokus terkait produk dan user experience (UX) and user interface (UI).
Baca Juga:
Intip Teknologi Kapal Pembersih Sampah Plastik "Neon Moon II" untuk Sungai Cisadane
“Sebagai salah satu alumni program Startup Studio Indonesia Batch ke-7 dari Kominfo, HealthPro adalah contoh startup muda yang perlu terus didukung dan dikembangkan lebih jauh. Kami bangga bisa memberikan pendampingan di perjalanan awal HealthPro, karena kami percaya solusi digital yang ditawarkan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas kesehatan di Indonesia," kata Slamet Santoso, Direktur Pemberdayaan Informatika, Kominfo RI.
Kominfo berkomitmen untuk terus membuka akses bagi startup-startup muda Indonesia agar dapat terus bertumbuh di era serba digital ini.