Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Startup Kesehatan Mental Bagi Data Pasien ke Google, Meta, dan TikTok
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Startup telehealth, Cerebral, mengakui bahwa mereka telah membagikan data pribadi, termasuk penilaian kesehatan mental lebih dari 3,1 juta pasien Amerika Serikat kepada perusahaan media sosial dan pengiklan, termasuk Google, Meta, dan TikTok.

Seperti yang pertama kali dilaporkan oleh TechCrunch (10/3/2023), pemberitahuan yang baru-baru ini diunggah di situs web Cerebral mengungkapkan bahwa perusahaan telah menggunakan "pixels", yaitu skrip pelacakan yang ditawarkan perusahaan seperti Meta kepada developer pihak ketiga untuk tujuan periklanan.

Baca Juga:
Data Sensitif Militer AS Bocor, Tersebar Luas di Internet

Diketahui, sistem tracker ini telah mengumpulkan data pengguna sejak dimulai beroperasi pada Oktober 2019.

Setelah meninjau perangkat lunaknya baru-baru ini, startup kesehatan yang mendapatkan popularitas selama pandemi,memutuskan untuk mengungkap informasi tertentu yang mungkin diatur sebagai informasi kesehatan yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan AS.

Adapun data yang dibagikan Cerebral diantaranya nama, nomor telepon, tanggal lahir, dan informasi asuransi.

Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin juga membeberkan informasi yang dikumpulkannya melalui penilaian mandiri kesehatan mental pasien seperti menjadwalkan janji temu konseling dan mengakses layanan lain.

Pengguna memang sering tidak tahu bahwa mereka ikut serta dalam pelacakan ini hanya dengan menerima persyaratan penggunaan dan kebijakan privasi aplikasi,. Biasanya ketentuan ini tidak dibaca banyak orang.

Menurut Cerebral, mereka tidak membocorkan nomor jaminan sosial, informasi bank, atau nomor kartu kredit.

Baca Juga:
Filter Sampah Bocor, Hotmail Alami Serangan Pesan Spam

Setelah mempelajari pengawasan tersebut, Cerebral menyatakan telah "menonaktifkan, mengkonfigurasi ulang, dan/atau menghapus" pixels pelacakan yang menyebabkan paparan data.

"Selain itu, kami telah meningkatkan praktik keamanan informasi dan proses pemeriksaan teknologi kami untuk lebih mengurangi risiko berbagi informasi tersebut di masa depan," bunyi keterangan dari perusahaan.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS sedang menyelidiki Cerebral. Berita tentang paparan data muncul setelah Komisi Perdagangan Federal mendenda aplikasi obat diskon GoodRx sebesar US$1,5 juta karena berbagi informasi pasien dengan Meta dan Google.

Awal bulan ini, agensi mengumumkan penyelesaian US$ 7,8 juta dengan perusahaan konseling online BetterHelp dan mengatakan sedang berusaha untuk melarang perusahaan berbagi data kesehatan untuk penargetan iklan.

SHARE:

Menkomdigi: Warisan Budaya Jadi Elemen Strategis Perkuat Indonesia di Tingkat Global

Sederet Inovasi yang Dikembangkan Nvidia, GPU hingga Ray Tracing