Technologue.id, Jakarta – Seorang guru asal Ghana tiba-tiba menjadi viral setelah foto dirinya mengajar murid-muridnya menggunakan Microsoft Word tersebar di dunia maya. Pasalnya ia tidak mengajar dengan menggunakan sebuah komputer, melainkan menggambarkan secara utuh tampilan windows dari Microsoft Word diatas papan tulis. Guru bernama Richard Appiah Akoto ini melakukan hal tersebut dikarenakan sekolah tersebut tidak memiliki komputer. Appiah yang merupakan guru pelajaran teknologi informasi dan komunikasi sekolah tersebut memiliki beban untuk membuat murid-murid lulus pelajaran tersebut, meski tidak ada komputer yang digunakan untuk praktik.
Baca juga:
Tak Ada Model Cantik atau Tampan, Drone Pun Bisa “Melenggak-lenggok” di Catwalk
Akoto memajang foto dirinya yang tengah menggambarkan jendela dari Microsoft Word di akun Facebook-nya. Tak disangka, foto tersebut menjadi viral dan banyak netizen yang kagum dengan gambar yang dibuat, serta tentunya dedikasi Appiah mengajar. https://www.facebook.com/hottish.owura/posts/1948212815208114 “Ini bukan pertama kalinya saya menggambar ini. Saya telah melakukannya berkali-kali di kelas… Saya suka mem-posting foto di Facebook jadi saya merasa hanya membagikannya seperti biasa,” tutur Appiah seperti dikutip dari Ubergizmo.com (03/03/2018).Baca juga:
Microsoft: Digitalisasi Akan Sumbang 40 Persen GDP Indonesia
Appiah memang memiliki laptop pribadi, tetapi ia tidak dapat menggunakannya. Sebab siswa diharuskan untuk menggunakan desktop untuk mengetahui bagaimana sistem seperti CPU dan Monitor tersebut saling terintegrasi. “Jika Anda membawa laptop ke kelas dan cukup tekan tombol power, maka tiba-tiba semuanya akan berjalan. Itu tidak akan berhasil,” jelas Appiah. Salah satu yang telah melihat foto dari Appiah adalah Rebecca Enonchong, seorang pengusaha teknologi asal Kamerun. Ia langsung menunjukkan foto milik Appiah kepada Microsoft melalui akun Twitter-nya. Microsoft langsung merespon dan dikabarkan siap untuk menyuplai perangkat ke sekolah dimana Appiah mengajar.Baca juga:
Appiah mengatakan bahwa sekolah tersebut membutuhkan sekitar 50 komputer untuk para siswanya. Sehingga ia dapat memberikan pelajaran dengan sebagaimana mestinya.