Technologue.id, Semarang - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyambangi fasilitas produksi milik Advan di Semarang, Jawa Tengah. Fasilitas produksi Advan ini diklaim telah memenuhi standar keterampilan karyawan dan kualitas teknologi global. Pada kunjungan yang berlokasi di Kawasan Industri Candi, Jawa Tengah ini, Rudiantara secara langsung menyatakan apresiasi kepada Advan sebagai perusahaan Indonesia yang memiliki komitmen membangun industri lokal. Ia mengimbau kepada berbagai pihak untuk mendukung usaha produk Indonesia agar lahir brand Tanah Air di kancah dunia. "Ini yang saya harapkan, perusahaan nasional memiliki komitmen untuk membangun industri di dalam negeri. Komitmen ini perlu didukung oleh segenap masyarakat tanah air. Agar smartphone buatan dalam negeri, seperti Advan bisa menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia," ungkap Rudiantara.
Baca juga:
Review: Advan i6, Usung Layar FullView dan Proteksi Prima
Ini merupakan kali kedua Menteri yang akrab disapa Chief RA tersebut bertandang ke pabrik Advan. Ia terlihat sangat bersemangat untuk berkeliling mengecek setiap proses pembuatan produk smartphone dan tablet Advan. "Saya sebelumnya sudah sempat ke sini, tapi waktu itu hari Minggu jadi kosong. Kalau sekarang pabrik benar-benar beraktivitas penuh kan, jadi kita bisa lihat langsung seperti apa fasilitas produksi dan keterampilan karyawan di sini dalam membuat smartphone," tambah Rudiantara. Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan mengaku senang bisa mendampingi Menteri Rudiantara dalam melihat fasilitas pabrik milik perusahaannya. Ia juga menjelaskan setiap proses yang dilalui dan memaparkan profile pabrik milik Advan tersebut.Baca juga:
Review: Advan G2, Smartphone Ekonomis dengan Balutan Premium
Pabrik Advan berdiri di atas area sekitar 15.000 meter persegi kapasitas produksi mencapai 30.000 unit per hari. Dalam waktu dekat, area tersebut akan diperluas sekitar 30.000 meter persegi. Pabrik tersebut terdiri dari tiga ruang utama berupa ruang penyimpanan spare part dan dua ruang utama produksi. Pada ruang utama produksi terdapat 16 line dengan tugas masing-masing mulai dari perakitan, pengetesan sampai pengemasan. Pada tahapan quality control tim R&D Advan melakukan pengujian produk secara komprehensif meliputi tes kemampuan layar, burning room, drop test dan uji daya tahan produk melalui temp & humi test machine. Adapun nilai investasi yang digelontorkan, Tjandra Lianto menyebutkan kurang lebih menghabiskan dana sekitar Rp1 triliun. Dana tersebut menggunakan dana mandiri dari perusahaan.Baca juga:
Fasilitas produksi Advan ini telah menyerap sekitar 1000-an karyawan yang berasal dari Semarang maupun beberapa daerah sekitar Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan Advan mampu berkontribusi secara nyata terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Penerapan alih teknologi pabrik Advan memiliki dampak yang positif terhadap peningkatan standar kompetensi karyawan ditengah era persaingan pasar bebas. “Harapan kami, keberadaan industri mampu membuat masyarakat semakin bangga dengan Advan,” ujar Tjandra. Di pabrik tersebut, Advan fokus memperkuat transformasi industri yang mencakup tiga aspek utama berupa penerapan alih teknologi yang terstruktur, rekrutmen tenaga kerja yang kompeten, serta proses uji produk yang secara teknologi terus ditingkatkan. Melalui penanaman modal pada industri ini, Advan mewujudkan komitmen mendukung kemajuan teknologi komunikasi Indonesia secara jangka panjang serta mewujudkan era kebangkitan industri smartphone dalam negeri.