Technologue.id, Jakarta – Kabar miring dari flagship teranyar Samsung, Galaxy Note 7, ternyata sudah dinilai sangat meresahkan bagi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Ponsel pertama dengan iris scanner itu belakangan dilaporkan banyak menimbulkan kerugian dari konsumennya akibat cacat produksi pada baterainya. Bahkan, sampai ada anak kecil yang terluka dan mobil yang terbakar gara-gara Galaxy Note 7. Kemkominfo lantas mengimbau agar masyarakat tidak membawa dan mengaktifkan perangkat tersebut di tempat umum serta objek vital publik. "Khususnya melakukan charging (pengisian baterai) baik melalui adaptor, powerbank atau sumber daya," begitu tulis kementerian yang dipimpin oleh Rudiantara itu dalam rilis persnya (16/09/16). Kemkominfo turut menyatakan kalau polemik ini di luar tanggung jawabnya. Sebab, mereka hanya berkewajiban menguji fungsi pemancaran spektrum frekuensi radio handset. Quality control secara keseluruhan adalah tanggungan Samsung selaku produsen. Di Indonesia sendiri, Samsung telah membatalkan pre-order handset tersebut. Hal ini sesuai dengan rencana vendor asal Korea Selatan itu yang ingin menginvestigasi terlebih dahulu baterai Galaxy Note 7 yang dikatakan menjadi penyebab atas kekacauan ini. Alhasil, penerus Galaxy Note 5 itu pun belum dijual secara resmi di Tanah Air, kendati masih memungkinkan ada Galaxy Note 7 berkeliaran di Indonesia yang didapat dari luar negeri.   Baca juga: GALAXY NOTE 7 MELEDAK, JUALAN SAMSUNG MELEMPEM? BIKIN GARA-GARA DI DARAT, GALAXY NOTE 7 PUN DILARANG ‘TERBANG’ GALAXY NOTE 7 BERMASALAH, SAHAM SAMSUNG TERJUN BEBAS