Technologue.id, Jakarta - Perubahan nama Facebook menjadi Meta, diumumkan oleh CEO Mark Zuckerberg pada Kamis waktu setempat saat konferensi tahunan perusahaan Connect.
Zuckerberg mengatakan perubahan nama perusahaan induk yang juga menaungi Instagram dan WhatsApp itu merupakan bagian dari rebranding perusahaan.
Zuckerberg mengatakan bahwa dia telah memikirkan rebranding sejak perusahaan mengakuisisi Instagram dan WhatsApp pada 2012 dan 2014, tetapi awal tahun ini dia menyadari bahwa inilah saatnya untuk melakukan perubahan.
Baca Juga:
Facebook Ganti Nama Jadi Meta
Rebranding ini telah menjadi urusan rahasia sejak ia secara resmi memulai proyek lebih dari enam bulan yang lalu.
Nama Meta dipilih mewakili harapan masa depan usai perusahaan melewati sederet masalah di jagat media sosial (medsos).
Metaverse sebagai sebuah ide bukanlah hal baru. Konsepnya berasal dari Snow Crash, sebuah novel dystopian dari tahun 1990-an di mana orang-orang melarikan diri dari dunia nyata yang runtuh untuk sepenuhnya tenggelam dalam dunia virtual.
Sementara dia mengakui bahwa asal usul kata itu adalah "con (penipu)", Zuckerberg mencoba untuk mengklaim kembali metaverse sebagai ide utopis yang akan membuka ekonomi barang dan jasa virtual yang sama sekali baru.
Demi membuat masa depan baru internet itu, Zuckerberg diketahui sudah mengeluarkan US$ 10 miliar (sekitar Rp 141 triliun).
"Jadi kami melihat sisi bisnis kami sebagai dua segmen yang berbeda. Satu untuk aplikasi sosial dan satu lagi untuk platform masa depan," katanya dikutip dari The Verge.
"Idenya adalah Metaverse yang kami lakukan bukanlah tentang salah satu dari segmen tersebut. Metaverse akan menjadi platform masa depan dan pengalaman sosial."
Baca Juga:
Facebook Mau Ganti Nama?
Nantinya, sistem terpadu akan diperkenalkan untuk menjangkau seluruh perusahaan yang ada di bawahnya. Perubahan identitas baru Facebook ini juga dianggap selaras visi masa depan yang sedang diupayakannya saat ini dengan tujuan identitas merek yang level lebih tinggi, lebih teknis dan fungsional.
"Facebook adalah merek media sosial yang ikonik. Dan semakin kami melakukan lebih dari itu, orang-orang menganggap kami sebagai perusahaan media sosial," katanya lagi.
"Tetapi cara kami berpikir adalah bahwa kami merupakan perusahaan teknologi yang membangun teknologi untuk membantu orang terhubung satu sama lain."
"Kami pikir itu membuat kami berbeda dari perusahaan lain karena semua orang mencoba untuk bekerja pada bagaimana orang berinteraksi dengan teknologi, di mana kami membangun teknologi sehingga orang dapat berinteraksi satu sama lain," tambahnya.