Technologue.id, Jakarta – Google terus berbenah, terutama untuk memberikan rasa aman bagi para pengguna perangkat mobile-nya, Android. Beberapa waktu lalu contohnya, mereka melakukan sapu bersih terhadap aplikasi yang menampilkan iklan di lock screen. Anak perusahaan Alphabet Inc. itu beralasan bahwa hal tersebut berpotensi membuat user tertipu jika mengunduh aplikasi yang tak diinginkannya. Kini, Google juga menurunkan aplikasi yang membagikan data milik user. Dari penjelasan AndroidAuthority (03/12/2017), di dalam kebijakan baru Google, aplikasi Android harus meminta izin pada penggunanya apabila hendak men-share data mereka. Hal ini berlaku untuk data seperti nomor telepon di mana user mendaftarkan ponselnya ke layanan app tersebut.
Baca juga:
Google Resmikan Android Oreo, Bagaimana Fiturnya? Kapan Anda Bisa Install?
Selain itu, developer juga diminta untuk menjelaskan pada user untuk apa data itu akan digunakan setelah mengumpulkan dan mentransmisikannya dari perangkat yang bersangkutan. Aturan ini bakal diberlakukan untuk semua aktivitas, seperti analisis penggunaan dan crash report.Baca juga:
Google dan MediaTek Mau Percepat Produksi Smartphone Android?
Sebagai gambaran, iklan yang jadi andalan kebanyakan pengembang aplikasi sekarang mulai dibatasi di Android. Monetisasi via iklan yang muncul di lock screen seperti yang dijabarkan di paragraf awal tadi, misalnya, tidak lagi diperbolehkan. Kecuali, aplikasi tersebut memang didesain untuk menggantikan lock screen Anda.Baca juga:
Selain Android O, Ini Fitur Menarik Lain dari Google Pixel 2
Salah satu aplikasi yang terdampak oleh aturan ini adalah ES File Explorer. Gadget yang meng-install app tersebut sempat ditunjukkan iklan Charging Booster edisi gratisan di lock screen. Namun sekarang, hal seperti itu dipastikan Google tak akan ada lagi.