Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Bos Twitter Konfirmasi Sedang Siapkan Layanan Berlangganan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Twitter sedang mengerjakan produk baru dengan adanya opsi berlangganan. CEO Twitter Jack Dorsey, kepada para investor menyatakan kalau mereka akan menguji coba layanan berlangganan.

Seperti jejaring sosial saingannya, Twitter berfokus pada penawaran layanan gratis dan dapat menghasilkan uang dengan menargetkan iklan kepada audiens yang memiliki pengikut dalam jumlah banyak. Dorsey lalu mengungkap memiliki opsi untuk membuat lini baru yang akan bersifat komplementer bagi bisnis periklanan platform tersebut. Adanya layanan berlangganan ini juga membantu perusahaan menemukan sumber pendapatan di luar periklanan dan lisensi data.

Baca Juga:
130 Akun Twitter Tokoh Dunia Terancam Diretas

"Kami ingin memastikan setiap lini pendapatan baru melengkapi bisnis periklanan kami. Kami pikir ada dunia di mana langganan saling melengkapi, di mana perdagangan saling melengkapi, di mana membantu orang mengelola paywalls … kami pikir saling melengkapi," kata Dorsey.

Twitter mengalami penurunan pendapatan iklan pada kuartal kedua tahun ini. Situs web TechCrunch menulis kalau pendapatan Twitter dari iklan pada kuartal itu sebanyak US$ 562 juta, atau turun sekitar 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di Amerika Serikat, misalnya, penurunan sampai 25 persen.

Twitter menyatakan penurunan ini disebabkan pandemi virus corona dan krisis ekonomi yang diakibatkannya. Dampaknya, pengiklan menunda kampanye mereka di platform tersebut.

Di sisi lain, Dorsey merasa mendapat halangan yang cukup besar untuk mengenakan biaya layanan pada para pengguna mereka. Belum jelas bagaimana skema model berlangganan ini akan diterapkan dan apa perbedaannya dari Twitter versi reguler gratis.

Baca Juga:
Twitter Klaim Tidak Ada Kata Sandi Dicuri Saat Peretasan

Rumor Twitter akan membuat lini berbayar mengemuka beberapa waktu lalu. Dasarnya adalah perusahaan membuka lowongan pekerjaan untuk platform berlangganan yang diberi kode "Gryphon".

Perusahaan membuka daftar lowongan pekerjaan untuk bergabung dengan Gryphon, yang akan menjadi “tim baru” yang “membangun platform berlangganan”. Seorang juru bicara Twitter menekankan bahwa itu hanya postingan pekerjaan bukan pengumuman produk.

"Ini yang pertama untuk Twitter! Gryphon adalah tim insinyur web yang berkolaborasi erat dengan tim Pembayaran dan tim Twitter.com. Kami mencari insinyur untuk memimpin pekerjaan klien Pembayaran dan Langganan," bunyi posting iklan itu.

Saat itu, usai memicu kemarahan di antara penggunanya, Twitter segera mengedit daftar pekerjaan itu untuk menghapus referensi ke 'Gryphon' dan 'platform berlangganan'. Twitter menolak mengomentari alasan di balik perubahan sementara itu.

Sebenarnya ini bukan pertama kali Twitter menimbang opsi layanan berlangganan. Sebelumnya pada 2017, Twitter mengirimkan survei kepada pengguna dan melihat penawaran premium apa saja yang diberikan aplikasi TweetDeck-nya.

SHARE:

Jensen Huang, dari Pelayan Restoran Kini Jadi Orang Terkaya Rp2.000 Triliun

Menkomdigi: Warisan Budaya Jadi Elemen Strategis Perkuat Indonesia di Tingkat Global