Technologue.id, Jakarta - Twitter dikabarkan akan mengambil tindakan atas konten palsu yang dibagikan pengguna mulai 5 Maret mendatang. Konten tersebut mencakup video deepfake yang telah diedit dengan teknologi canggih sehingga mengubah maknanya secara substansial dan menipu pengguna lainnya. Dilansir dari Fortune (7/2/2020), Twitter akan mengambil tindakan dengan memberi label pada video atau foto palsu agar pengguna tahu konten tersebut sudah melalui proses edit. Namun ketika konten tersebut dirasa sudah terlalu memberikan dampak negatif, Twitter mengatakan akan menghapusnya.
Baca Juga: Dinilai Berbahaya, Bos Telegram Ajak Penduduk Bumi Hapus Whatsapp
Twitter akan memberi label pada konten yang terbukti telah dimanipulasi yang jika diklik akan mengarahkan pengguna ke tautan di Twitter Moment. Nantinya, pengguna akan mendapat penjelasan dari sumber terpercaya. Selain itu, Twitter juga akan memperingatkan para pengguna ketika mereka menyukai sebuah cuitan berjenis deepfakes sehingga penyebaran konten palsu di Twitter tidak meningkat.Baca Juga: Byte, Aplikasi Mirip Tiktok Yang Tawarkan Penghasilan
Del Harvey, VP trust and safety Twitter mengatakan, "Setiap aturan kami dimaksudkan untuk mencegah atau mengurangi bahaya yang diketahui dan dapat diukur. Kami memikirkan kemungkinan dan tingkat keparahan bahaya yang dapat terjadi serta cara terbaik untuk mengurangi bahaya itu." Konten yang telah dimanipulasi sendiri menjadi masalah genting bagi platform media sosial apalagi ketika kampanye presiden Amerika Serikat 2020 sedang berlangsung. Ada kekhawatiran bahwa aktor jahat akan mencoba mempengaruhi opini publik lewat video atau foto yang menyesatkan di media sosial.