Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
CES 2018: Samsung Fokus Rambah Bisnis IoT
SHARE:

Technologue.id, Las Vegas – Samsung Electronics menyampaikan visi dan strategi mengenai Internet of Things (IoT) pada gelaran Consumer Electronics Show (CES) 2018 yang berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat, 9 -12 Januari 2018. Sejauh ini Samsung telah menciptakan perangkat IoT untuk di rumah, kantor, bahkan di perjalanan. Filosofi IoT Samsung dibangun di atas inovasi terbuka sehingga memudahkan pengguna ketika mengaksesnya. Ketika ditingkatkan kecerdasannya, maka dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan setiap orang. “Kami yakin bahwa IoT harus menjadi semudah membalikkan telapak tangan. Dengan produk dan layanan baru yang telah diluncurkan, kami membuat IoT semakin mudah dan semakin tanpa gangguan," Hyunsuk (HS) Kim, President, Head of Samsung’s Consumer Electronics Division and Samsung Research menjelaskan kepada Technologue.id di CES 2018 yang berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat. "Kami berkomitmen untuk mempercepat pengadopsian IoT untuk semua orang dan membuat cerdas seluruh perangkat Samsung yang saling terkoneksi pada 2020. Peningkatan ini akan membantu konsumen mendapatkan manfaat dari kehidupan yang saling terhubung dengan lancar dan mudah,” tambah Kim.

Baca juga:

Samsung Sudah Bisa “Sulap” Tembok Jadi TV!

[caption id="attachment_26287" align="alignnone" width="590"] Hyunsuk Kim, Head of Consumer Electronics (CE) Division (eksklusif/Technologue.id)[/caption] Berkat produk IoT yang ditawarkan seperti TV, perangkat rumah dan smartphone, serta kepemimpinan Samsung dalam koneksi 5G, Samsung memiliki posisi terbaik untuk memberikan sebuah ekosistem IoT terbuka melalui SmartThings. Samsung sedang bekerjasama dengan mitra seperti Open Connectivity Foundation (OCF) untuk menentukan standar industri. OCF sendiri merupakan badan standardisasi IoT terbesar di dunia dan chip ARTIK, AC, dan kulkas Family Hub milik Samsung yang  telah disertifikasi oleh asosiasi tersebut atas bagaimana komponen-kompnonen di dalamnya saling berinteraksi,seperti yang diperlukan pada teknologi IoT.

Baca juga:

Samsung Perkenalkan Galaxy S9 Bulan Depan

Pada tahun 2017 lalu, Samsung telah menggelontorkan dana lebih dari USD 14 miliar untuk penelitian dan pengembangan. Raksasa teknologi ini juga meningkatkan investasi melalui Samsung NEXT. Samsung NEXT merupakan sebuah inisiatif kunci untuk mempercepat transformasi menjadi perusahaan hardware dan software terpadu. Pada musim semi 2018, Samsung akan menyatukan aplikasi IoT-nya, termasuk Samsung Connect, Smart Home, Smart View dan lainnya ke dalam aplikasi SmartThings untuk menghubungkan dan mengontrol perangkat apapun yang terhubung dengan SmartThings langsung dari telepon, TV, ataupun mobil, hanya melalui satu aplikasi. Selain itu, Samsung mengumumkan rencana untuk menghubungkan HARMAN Ignite ke SmartThings Cloud, memindahkan pengalaman IoT dari rumah  ke mobil. Dengan begitu, konsumen akan dapat mengatur peralatan di rumah yang sudah saling terkoneksi dari mobil ataupun sebaliknya.

Baca juga:

Baterai Samsung Galaxy S8 Juga Bermasalah, Mendadak Boros Banget!

Visi Samsung selanjutnya adalah untuk membuat perangkatnya saling terhubung dengan kecerdasan yang meningkat. Bixby salah satunya, Samsung membawa layanan cerdas yang personal ke lebih banyak perangkat. Pada 2018, Samsung Smart TV pilihan dan kulkas Family Hub yang baru akan memiliki kontrol suara via Bixby untuk membuat pekerjaan rumah sehari-hari lebih ringan. Perangakat dengan layanan yang saling bekerjasama serta kecerdasan yang ditingkatkan, membuat aktivitas di rumah menjadi lebih mudah. Samsung telah memasukkan teknologi Samsung Knox yang terpercaya ke dalam perangkatnya yang saling terhubung, termasuk Smart TV, Smart Signages, produk mobile tambahan dan Smart Appliances. Teknologi Knox meliputi sistem keamanan hardware serta pembaruan firmware untuk membantu memastikan bahwa semua perangkat yang saling terkoneksi terlindungi. Samsung juga membangun sebuah Artificial Intelligence (AI) Center baru sebagai bagian konsolidasi dari unit Samsung Research. AI Center yang mencakup empat laboratorium di Toronto, Montreal, Cambridge (UK) dan Rusia pada tahun 2018 ini, akan menggandeng proyek Samsung yang sedang berlangsung di Korea dan Silicon Valley dan kegiatan M&A perusahaan dalam mendorong ambisi AI ke depannya.

SHARE:

Dominasi Android Bikin Aktivasi iPhone Makin Merosot

Biaya Rencana Pengembangan AI Meta Diprediksi Capai hingga Rp648 Triliun