Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Diretas, Website Vatikan Down Berjam-jam
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Gereja Vatikan menutup website resmi mereka pada Rabu (30/11), akibat cyberattack yang melumpuhkan situs tersebut. The Holy See mengatakan bahwa pesan 404 Error merupakan ulah hacker.

Direktur Press Holy See Matteo Bruni mengatakan, “Investigasi sedang berjalan disebabkan oleh upaya yang tidak normal untuk mengakses situs tersebut”. Website tersebut telah offline selama 4 jam.

Sabotase digital diduga terjadi sehari setelah Rusia mengirimkan protes dengan Vatikan terhadap komen Paus Francis baru-baru ini memuji kekerasan Rusia di Ukraina.

Baca Juga:
WhatsApp Down, Pengguna Gagal Kirim Chat

Musim semi lalu, Paus membuat komentar yang menyindir Ukraina memprovokasi invasi Rusia. Setelah beberapa bulan, Ia tidak mencela secara aksi Rusia di Ukraina secara langsung, yang memacu kritik dari beberapa pihak. Namun Paus membuat beberapa komentar kuat terhadap kekejaman Rusia di Ukraina dalam wawancara yang diumumkan pada hari Senin dalam publikasi Jesuit, America Magazine.

Secara khusus, Paus menyalahkan kekerasan terhadap Ukraina pada etnis minoritas Rusia seperti Chechens dan Buryati. “Pastinya, yang menginvasi adalah Rusia. Ini sangat jelas. Terkadang saya mencoba untuk tidak mengklarifikasi agar tidak menyinggung dan lebih baik mengutuk secara umum, walaupun diketahui siapa yang saya kutuk. Tidak ada gunanya saya memberi nama,” tambahnya.

Baca Juga:
Cloudflare Down Sebabkan Banyak Website Gagal Akses

Pemadaman website ini bukanlah yang pertama kalinya pusat dari Gereja Katolik terbukti rentan terhadap serangan online. Dua tahun lalu, berdasarkan New York Times, perusahaan cybersecurity Recorded Future mengklaim bahwa hacker Cina telah menyusup jaringan internal computer Vatikan.

Dan pada tahun 2019, Vatikan menayangkan aplikasi virtual “Rosary” untuk membantu pengguna mentrack doa mereka. Aplikasi tersebut diretas oleh security researcher dalam waktu 15 menit setelah diluncurkan, dan sebelum diperbaiki memberi dampak tersebarnya informasi personal.

SHARE:

Tren Belanja Online Masyarakat pada Ramadan-Lebaran 2024

Startup Energi Terbarukan Xurya Lolos Sertifikasi B Corp