Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Donald Trump "Rayu" Apple Agar Mau Pindahkan Pabriknya ke AS
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Penerapan tarif impor baru di Amerika Serikat sebesar 25 persen atas sejumlah produk dari China merugikan perusahaan macam Apple. Sebab, raksasa Cupertino itu masih memproduksi banyak produknya dari sana, sebut saja Apple Watch, HomePod, dan AirPods. Alhasil, harga jual produk-produk tersebut di AS pun bakal melangit. Merespons surat resmi Apple yang dialamatkan pada pemerintah AS, Presiden Donald Trump menyatakan tak berniat untuk mencabut tarif tambahan untuk impor itu. Namun, pria yang juga dikenal sebagai pebisnis andal itu memberikan solusi tersendiri.

Baca juga:

CEO Apple Segera Terima Gaji Rp1,76 Triliun!

Melansir Engadget.com (08/09/2018), Trump lewat cuitannya di Twitter menyarankan agar Apple memproduksi barang-barangnya di AS saja. Sebagai gantinya, ia akan memberikan "zero tax" dan insentif pajak. Sayang, masih belum jelas seperti apa "pajak nol" yang dimaksud oleh Trump itu. [embed]https://twitter.com/realDonaldTrump/status/1038453273286664193[/embed]

Baca juga:

Apple-Qualcomm Resmi Pisah, iPhone Bisa Kena Dampaknya

Walau begitu, solusi ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Yang pertama, selain dibutuhkan waktu dan modal yang besar untuk membangun pabrik baru, Apple pun harus beradaptasi dengan upah pegawai, dari standar Tiongkok ke AS kelak kalau jadi. Sumber daya manusia yang banyak di China juga menjadi alasan tersendiri mengapa Apple memilih melakukan proses produksi di Negeri Tirai Bambu itu. Mitra Apple, Foxconn, misalnya, disebut bisa merekrut ribuan pekerja berkualifikasi dalam beberapa minggu saja. Hal ini yang membuat produksi di luar AS lebih menarik bagi Apple.

Baca juga:

Penjualan Mac Melorot, Inovasi Apple Mandul?

Prediksi Anda, akankah Apple membangun pabrik sendiri di tanah kelahirannya?

SHARE:

Tren Belanja Online Masyarakat pada Ramadan-Lebaran 2024

Startup Energi Terbarukan Xurya Lolos Sertifikasi B Corp