Desain [caption id="attachment_47044" align="alignnone" width="658"] Samsung Galaxy Fold (Source: Indiatoday.in)[/caption] Galaxy Fold memiliki satu layar kecil di bagian luar dan layar besar di bagian dalam. Ia punya layar utama Infinity Flex seluas 7,3 inci ketika dibentangkan. Konsep lipatnya memungkinkan ponsel ini memiliki ukuran seperti tablet saat dibentangkan dan dilipat seukuran ponsel agar mudah digenggam atau disimpan dalam saku. Layar utamanya punya resolusi QXGA+. Saat dilipat, akan terlihat layar yang lebih kecil beresolusi HD+ 4,6 inci yang mendukung tampilan mode ponsel. Samsung merancang komponen yang kokoh untuk smartphone lipatnya. Sistem engsel Galaxy Fold memiliki beberapa gigi yang saling terikat. Semua roda gigi itu tersembunyi di belakang perangkat, sehingga memungkinkannya difungsikan dalam mode tablet. [caption id="attachment_47045" align="alignnone" width="704"] Huawei Mate X (Source: BGR.com)[/caption] Sedangkan Mate X menggunakan satu layar di luar dengan tiga cara berbeda, tergantung cara Anda memegang perangkat. Desain Mate X rupanya sudah mereka patenkan, yang memungkinkan layar dilipat setipis 11 mm, ukuran layar dapat diubah secara fleksibel ke berbagai bentuk dari 8 inch, 6,6 inch (panel depan) hingga 6,38 inch (panel belakang). Performa Performa Galaxy Fold ditopang chipset Snapdragon 855 octa-core dan RAM 12GB. Penyimpanannya mencapai 512GB yang didukung Universal Flash Storage 3.0 (eUFS). Sementara Huawei Mate X dilengkapi dengan chipset modem multi-mode 7nm 5G pertama di dunia, chipset ini memiliki kecepatan unduh 5G yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu 4,6Gps pada band Sub-6GHz (teoritis). Balong 5000 juga merupakan chipset pertama di dunia yang mendukung arsitektur SA dan NSA, pengguna tidak akan memerlukan peningkatan perangkat untuk terus menikmati konektivitas 5G. Fitur dual SIM Mate X mendukung 4G dan 5G.