Technologue.id, Jakarta - Rumor yang mengatakan bahwa Elon Musk akan membatalkan rencananya membeli Twitter, akhirnya benar-benar terjadi. Baru-baru ini, Musk mengumumkan bahwa dirinya membatalkan transaksi pembelian Twitter.
Hal itu disampaikan oleh Musk melalui kuasa hukumnya dalam sebuah dokumen yang dikirimkan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika belum lama ini.
Baca Juga:
Elon Musk Gagal Beli Twitter, Akunnya Langsung Di-block
Dalam dokumen itu, disebutkan bahwa Musk membatalkan pembelian Twitter karena Twitter melanggar sejumlah peraturan ketika proses negosiasi berlangsung.
Pelanggaran tersebut konon berupa "pelanggaran materi" dan pelanggaran lainnya berupa "pernyataan yang menyesatkan" terkait jumlah akun robot (bot) dan akun palsu (spam) di Twitter.
"Selama hampir dua bulan, Musk telah meminta data dan informasi yang diperlukan untuk membuat penilaian independen terhadap prevalensi akun palsu atau spam di platform Twitter. Namun, Twitter telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi ini,” tulis kuasa hukum Musk.
Menanggapi hal tersebut, pihak Twitter berencana menuntut Musk dan memastikan akan terus berupaya untuk menyelesaikan proses transaksi. Informasi tersebut disampaikan oleh ketua dewan direksi Twitter Bret Taylor melalui akun Twitter dengan handle @btaylor.
"Dewan direksi Twitter berkomitmen untuk merampungkan proses transaksi dengan harga dan persyaratan yang telah disepakati Musk sebelumnya. Kami juga berencana mengambil jalur hukum untuk menegakkan perjanjian dalam proses akuisisi Twitter oleh Musk dan kami yakin pasti akan menang," ujar Taylor.
Baca Juga:
Biaya Kuliah Selangit, Anak Petani Miskin Calon Mahasiswi Unnes Curhat di Twitter
Seperti diketahui, Elon Musk resmi mengumumkan akan membeli Twitter dengan harga 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 634 triliun pada 26 April 2022 lalu.
Setelah Twitter dibeli Elon Musk, Twitter nantinya akan menjadi perusahaan privat dan tidak lagi menjadi perusahaan publik yang melantai di bursa saham AS.