Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Elon Musk Minta Netizen Tentukan Nasibnya di Twitter
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Bos baru Twitter, Elon Musk, meminta pendapat netizen soal kelangsungan dirinya menjadi Chief Executive Officer (CEO) di media sosial tersebut.

Dalam akun pribadinya, Musk bertanya kepada para pengikutnya apakah dia harus mundur atau bertahan sebagai CEO perusahaan.

"Haruskah saya mundur sebagai pemimpin Twitter?". Dia juga menambahkan, akan mematuhi hasil jajak pendapat ini.

Saat artikel ini ditulis, opsi "Ya" memimpin dengan lebih dari 56 persen suara. Jajak pendapat akan ditutup sekitar pukul 6 sore waktu setempat.

Baca Juga:
Twitter Pecat Tidak Hormat Karyawan Divisi Infrastruktur

Dalam tweet sebelumnya, Musk mengklaim akan ada pemungutan suara publik saat Twitter mempertimbangkan perubahan kebijakan di masa depan. "Maafkan saya. Tidak akan terjadi lagi," katanya.

Pemungutan suara dilakukan setelah Twitter pada sehari sebelumnya mengumumkan perubahan aturan utama yang secara efektif melarang pengguna untuk menautkan ke platform pesaing, termasuk Facebook, Instagram, Mastodon, hingga Social milik Donald Trump.

Dengan kebijakan "Promosi platform sosial alternatif" yang baru, Twitter mengatakan akan menghapus postingan yang menyertakan tautan ke situs web tersebut.

Aturan itu juga memperingatkan pengguna agar tidak mencoba melanggar larangan, karena pelanggar berulang dapat dikenakan penangguhan permanen.

Dilansir dari Engadget (18/12/2022), dalam rentang beberapa jam, perusahaan secara singkat menangguhkan akun Paul Graham, pendiri Y Combinator, setelah dia menyatakan frustrasi dengan kebijakan tersebut. Graham mengatakan kepada follower-nya bahwa ia bakal lebih sering menggunakan Mastodon.

Baca Juga:
Twitter Buka Lowongan Kerja Usai PHK Massal Karyawan

Perlu dicatat bahwa Musk telah mengatakan dia berencana untuk menyerahkan operasi Twitter sehari-hari kepada orang lain. Bahkan, dia mengutarakan komitmen itu di bawah sumpah.

"Terus terang saya tidak ingin menjadi CEO perusahaan mana pun," katanya di pengadilan bulan lalu.

Di sisi lain, Musk tengah menghadapi tekanan kuat dari investor Tesla untuk mengembalikan fokusnya ke produsen mobil tersebut.

Sejak Musk mengambil alih Twitter pada akhir Oktober, nilai saham Tesla turun drastis. Pada bulan Desember saja, turun 22 persen.

SHARE:

Biaya Rencana Pengembangan AI Meta Diprediksi Capai hingga Rp648 Triliun

Rumor Nintendo Switch 2 Memiliki Fitur Joy-Con Magnetik