SHARE:
Pada saat itu, Twitter mengatakan ada risiko Trump akan memicu kekerasan lebih lanjut. Tetapi Musk menggambarkan larangan itu sebagai "bodoh".
Awal pekan ini, Musk mengatakan bahwa dia tidak ingin platform tersebut menjadi ruang gema untuk kebencian dan perpecahan. "Twitter jelas tidak bisa menjadi neraka-untuk-semua-scape, di mana apa pun dapat dikatakan tanpa konsekuensi!" cuitnya.