Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Heboh Investasi Ilegal, OVO dan Bareksa Ajak Konsumen Bijak Memilih  Layanan Keuangan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Banyaknya kasus yang bermunculan mengenai penipuan yang berkedok investasi secara online, OVO dan Bareksa bekerjasama melakukan edukasi kepada masyarakat dan konsumen agar bijak dalam memilih produk investasi. Melalui Webinar "Hati-Hati Investasi Bodong" pada 6 April 2022, Presiden Direktur OVO & Co-Founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra mengungkapkan pentingnya memilih produk saat investasi.

"Melalui webinar ini, kami ingin mendorong masyarakat agar memahami pentingnya investasi termasuk cara memilih produk dan layanan keuangan yang aman dan patuh terhadap regulasi serta perizinan yang telah ditetapkan pemerintah. OVO juga menekankan bahwa kami tidak mendukung segala kegiatan transaksi yang dilakukan platform tanpa izin dan legalitas resmi. Untuk itu, seluruh kerjasama OVO dengan mitra dilakukan melalui uji kelayakan dari berbagai aspek termasuk aspek legal yang utama. Selain itu, sebagai bentuk nyata dari komitmen OVO dalam aspek keamanan informasi dan perlindungan data pribadi dalam menjalankan bisnis, OVO telah menerima sertifikasi ISO 27001 sejak tahun 2021. Dengan demikian, konsumen dapat bertransaksi secara aman dan nyaman," ujar Karaniya Dharmasaputra.

Baca Juga:
SayaKaya Resmi Luncurkan Aplikasi, Lebih Mudah Pantau Portofolio Investasi

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kustodian Sentral Efek Indonesia, jumlah investor pasar modal telah mencapai hampir 8,1 juta investor per akhir Februari 2022. Mayoritas generasi milenial yang hanya mengutamakan hasil return cepat ditawarkan tanpa memperhatikan potensi risiko yang akan dihadapi. Banyak dari mereka mengalami mulai kerugian, menurunnya nilai pasar, bahkan terjerat kasus penipuan investasi ilegal.

Melihat hal tersebut, OVO berkolaborasi dengan Bareksa menghadirkan OVO Invest, terobosan baru dari OVO untuk keuangan digital pertama di Indonesia yang menciptakan sinergi antara e-money dan e-investment dan telah menerima izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Lebih lanjut, Karaniya Dharmasaputra juga mengatakan akan memberikan akses terjangkau dan terpecarya agar konsumen nyaman saat mengelola investasi.

"Layanan ini menggarisbawahi komitmen kami untuk memberikan akses yang terjangkau, terpercaya, dan nyaman bagi masyarakat dalam mengelola investasi, terutama bagi para investor pemula yang ingin memulai berinvestasi. Dengan modal terjangkau mulai dari Rp 10.000, masyarakat sudah dapat berinvestasi, dan kami menyediakan fitur pencairan instan menjadi OVO Cash, yang semakin mempermudah para investor," lanjutnya.

Baca Juga:
LingoAce Dipercaya Bantu Belajar Anak Indonesia di Kelas English Live

Ketua Satgas Waspada Investasi, Tongam L. Tobing yang turut hadir juga mengungkapkan, setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan konsumen salah memilih layanan keuangan.

"Terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan masyarakat dalam investasi bodong. Faktor pertama, sifat alami manusia yang ingin cepat kaya dan biasanya mudah tertipu dengan gaya hidup yang dipamerkan di platform media sosial atas hasil investasi. Faktor kedua, banyak masyarakat yang sudah mengetahui risiko dan kerugian tapi masih tetap nekat untuk berinvestasi legal dengan pikiran untuk meraih keuntungan daripada tidak sama sekali. Faktor yang ketiga, di mana masih rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat atas investasi dan perkembangan teknologi digital yang masif telah memberikan peluang bagi para investasi bodong," jelas Tongam L. Tobing.

Selain itu, Satgas Waspada Investasi juga telah menutup 21 platform investasi ilegal sepanjang tahun 2022. Modus yang digunakan seperti binary option, robot tranding, hingga pencatutan nama entitas resmi melalui medsos seperti Telegram. Hal itu berdampak pada masyarakat sehingga mengalami kerugian kurang lebih mencapai Rp. 117,5 triliun akibat investasi bodong.

Certified Financial Planner Annisa Stevani, membagikan tips  langkah awal yang bagi ingin berinvestasi.  Sebelum memulai investasi, masyarakat perlu menetapkan terlebih dahulu tujuan investasi tersebut. Setelah itu, baru memperkirakan jumlah dana investasi dengan mengukur profil resiko. Tak hanya itu, konsumen juga perlu konsisten agar tercapai tujuan investasi tersebut.

Investasi reksa dana menjadi salah satu opsi tabungan dana darurat yang cukup baik untuk investor pemula. Apalagi fitur pencairan instan yang ada pada OVO Invest, tentunya dapat memudahkan masyarakat jika membutuhkan dana ataupun bertransaksi langsung di aplikasi OVO.

SHARE:

Biaya Rencana Pengembangan AI Meta Diprediksi Capai hingga Rp648 Triliun

Rumor Nintendo Switch 2 Memiliki Fitur Joy-Con Magnetik