Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Huawei Dituding Pasang Backdoors Tersembunyi di Vodafone
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Vodafone mengklaim telah menemukan masalah keamanan pada peralatan yang dipasok oleh Huawei untuk mendukung jaringan fixed-line di Italia. Dilansir dari Bloomberg (30/4/2019), Huawei diduga secara diam-diam menyertakan backdoor dan tool spyware lain ke dalam sistem jaringan tersebut. Dengan sistem backdoor, perusahaan teknologi asal Tiongkok itu bisa mendapatkan akses secara tidak sah ke jaringan yang sangat luas dan para pengguna. Di mana carrier di Italia menyediakan akses internet ke jutaan rumah dan bisnis di negara itu.

Baca Juga: Operator AS Singgung Dominasi Bisnis 5G Huawei

Vodafone mengaku telah menemukan masalah kerentanan tersebut selama bertahun-tahun. Vodafone mengidentifikasi Backdoors di bagian-bagian dari jaringan telepon tetap yang dikenal sebagai node layanan optik, yang bertanggung jawab untuk mengangkut lalu lintas internet melalui serat optik, dan bagian lain yang disebut broadband network gateways, yang menangani otentikasi pelanggan dan akses ke internet. Operator telco asal Inggris itu kemudian meminta Huawei untuk segera menghapus backdoors di router internet rumah pada tahun 2011. Namun di sisi lain, pihak Huawei bersikukuh telah menyelesaikan permasalahan itu pada tahun 2011 dan 2012 setelah menerima keluhan tersebut.

Baca Juga: Klarifikasi Bos Huawei Dituduh Mata-Mata China

Berbicara kepada ZDNet, juru bicara Huawei menyangkal bahwa masalah yang ditemukan pada peralatan Vodafone dapat digambarkan sebagai "backdoors," mengingat implikasi bahwa kelemahan keamanan sengaja ditanamkan ke dalam peralatan jaringan. Sebaliknya, Huawei mengatakan itu adalah "kelemahan teknis dalam peralatan" yang diperbaiki. "Ini adalah kesalahan teknis pada peralatan kami, yang telah diidentifikasi dan diperbaiki," kata juru bicara itu. 'Definisi yang diterima dari Backdoors adalah kerentanan bawaan yang dapat dieksploitasi, namun masalah ini tidak seperti itu. Ini adalah kesalahan yang dikoreksi."

SHARE:

Biaya Rencana Pengembangan AI Meta Diprediksi Capai hingga Rp648 Triliun

Rumor Nintendo Switch 2 Memiliki Fitur Joy-Con Magnetik