Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Implan Otak Neuralink Bantu Pulihkan Gangguan Otak hingga Cedera Tulang Belakang
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Startup chip otak milik Elon Musk, Neuralink, mulai merekrut orang untuk melakukan uji coba pertamanya pada manusia, setelah sebelumnya menguji teknologi tersebut pada babi dan monyet.

Antarmuka otak-komputer Neuralink mendapat persetujuan pada Mei dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk menguji teknologinya pada manusia, yang diharapkan perusahaan dapat membantu orang dengan gangguan otak dan cedera tulang belakang.

Baca Juga:
Virtus Showcase 2023 Bahas Tren, Tantangan hingga Strategi Ketahanan Siber

“Kami sangat gembira mengumumkan bahwa rekrutmen telah terbuka untuk uji klinis pertama kami pada manusia,” tulis Neuralink di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

“Jika Anda menderita quadriplegia karena cedera tulang belakang leher atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS), Anda mungkin memenuhi syarat," tambahnya.

Studi ini akan menilai keamanan chip nirkabel dan robot bedah yang digunakan untuk menanamkannya di otak. Jika berhasil, subjek akan dapat mengendalikan kursor komputer atau keyboard hanya dengan menggunakan pikirannya.

Tujuan utama Neuralink, menurut Musk, bukan hanya untuk merawat pasien medis tetapi juga meningkatkan kemampuan manusia agar dapat bersaing dengan kecerdasan buatan yang canggih.

Chip yang ditanamkan dapat memberikan “peningkatan kemampuan” seperti penalaran yang lebih baik dan penglihatan yang lebih baik, sekaligus memungkinkan orang melakukan tugas-tugas yang sebelumnya mustahil seperti mengalirkan musik langsung ke otak mereka.

Baca Juga:
NASA Ungkap Video Detik-Detik Wahaha Antariksa Jatuh ke Matahari

Neuralink telah menghadapi kritik dari kelompok hak asasi hewan atas perlakuan terhadap subjek penelitiannya di Pusat Primata Davis Universitas California.

Komite Dokter untuk Pengobatan yang Bertanggung Jawab (PCRM) menuduh startup Musk membuat monyet mengalami “penderitaan yang luar biasa” dan memberikan “perawatan hewan yang tidak memadai”.

SHARE:

Insiden Siber Kritis Terjadi Setiap Hari Selama 2023

RUPS: XL Axiata Umumkan Dividen Rp635,5 Miliar dan Ubah Susunan Direksi