Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Amankan Ekosistem IoT, Ini Peran Operator Telco dalam Melindungi Smart Home
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Versi riset dari Juniper, jumlah perangkat pintar yang masuk ke rumah pribadi diperkirakan akan meningkat menjadi 38,5 miliar pada tahun 2020. Jumlah itu mencakup dari speaker pintar hingga mesin cuci pintar. Sayangnya, perangkat pintar juga hadir dengan potensi kerentanan keamanan yang tanpa disadari dapat menempatkan data pemilik dan rumah tersebut berada dalam bahaya serta merugikan entitas bisnis. Mengamankan perangkat Internet-of-Things (IoT) adalah hal yang menantang, karena beragamnya perangkat dan sistem yang berada di eksosistem IoT. Namun di dalam rumah pribadi, terdapat titik pusat yang mengendalikan aliran data yang dikirimkan oleh perangkat apa pun yang terhubung dengannya: router. Gagan Singh, SVP & GM Mobile Avast, mengatakan, penelitian yang dilakukan oleh IHS Markit, persentase gateway Wi-Fi atau router rumah yang disediakan oleh penyedia layanan broadband diperkirakan akan meningkat menjadi hampir 90 persen pada tahun 2019. Kolaborasi antara penyedia broadband dan vendor keamanan akan membentuk hubungan yang kuat dan memberikan kendali kepada konsumen, sehingga mereka dapat mengamankan perangkat pintar dan smart home mereka dengan cara yang sederhana dan efisien.

Baca juga:

Avast Luncurkan Smart Life, Perlindungan Khusus untuk Perangkat Internet of Things

Salah satu ancaman paling umum yang dihadapi operator telco saat ini adalah menargetkan perangkat IoT yang sebagian besar tidak diketahui oleh konsumen, tetapi dapat berdampak negatif yang cukup besar pada penyedia layanan broadband dan perusahaan lain. Memperbudak perangkat pintar untuk bertindak sebagai bot dalam botnet, memungkinkan penjahat dunia maya untuk menggunakan perangkat yang terinfeksi tersebut melakukan berbagai macam serangan, termasuk diantaranya adalah serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS) yang dapat menghapus server. Penjahat dunia maya menggunakan serangan DDoS untuk membuat jaringan tidak tersedia dengan melumpuhkan mesin yang ditargetkan melalui permintaan dalam jumlah besar yang dikirim dari beberapa perangkat. Ini membebani target, menyumbat bandwith, dan koneksi yang sah (legitimate). Untuk pengguna, serangan DDoS dapat dengan mudah luput dari perhatian karena mereka beroperasi di latar belakang. Namun, mereka dapat menyebabkan kerusakan besar pada perusahaan. Contoh dari yang pernah terjadi adalah botnet yang menargetkan server Dyn dan mengambil situs populer seperti Twitter dan Reddit offline pada tahun 2016. Hanya beberapa bulan setelah serangan DDoS pada Dyn, perusahaan telekomunikasi Jerman, Deutsche Telekom, menjadi sasaran serangan DDoS. Serangan tersebut melumpuhkan router milik 1,25 juta pengguna, memotong koneksi internet mereka selama beberapa jam.

Baca juga:

Potensi Bisnis IoT Tinggi, Pemerintah Emban Tanggung Jawab Penting

Penyedia telekomunikasi dan vendor keamanan adalah dua pemain yang memiliki peran penting dalam keamanan IoT. Bekerja secara bersama-sama, mereka dapat menyelesaikan tantangan konsumen tentang cara mudah mengamankan jaringan dan perangkat rumah mereka. Penyedia layanan broadband berada dalam posisi yang kuat untuk memberikan keamanan karena mereka sering menyediakan router, jaringan yang membawa data pengguna, dan daya koneksi pada perangkat sehari-hari pengguna. Selain itu, mereka memiliki kekuatan untuk membangun infrastruktur dan jaringan yang aman, memungkinkan pengguna untuk mempercayai keamanan koneksi mereka. Vendor keamanan, di sisi lain, dapat melihat data streaming melalui jaringan, dan menggunakan teknologi pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan untuk memahami data, mengidentifikasi anomali dan memblokir anomali tersebut. Solusi yang dibangun pada teknologi AI dapat terus mempelajari perilaku khas dan pola penggunaan perangkat pintar. Pada akhirnya, solusi keamanan dapat mengidentifikasi peretasan saat terjadi dan mengambil tindakan secara waktu nyata, ketika anomali terjadi dalam traffic smart home. Kunci untuk berhasil melakukan hal ini terletak pada data yang besar, sehingga semakin banyak data dan wawasan yang dimiliki oleh vendor keamanan dari basis pelanggan mereka, semakin baik solusi mereka untuk mendeteksi ancaman yang belum pernah dilihat/terjadi sebelumnya.

Baca juga:

Kejar IoT, Telkom Eksplorasi Tiga Teknologi Radio

Jenis solusi ini memberi pelanggan transparansi aktivitas di jaringan rumah mereka, memberi mereka kendali jarak jauh perangkat rumah, misalnya, memungkinkan mereka untuk mematikan kompor atau termostat. Ini dapat ditingkatkan dengan fitur kontrol orang tua, memastikan anak-anak hanya dapat mengakses konten yang sesuai untuk mereka, memantau dan mengelola perilaku penggunaan perangkat seluler mereka. Dengan jumlah perangkat IoT yang tumbuh secara eksponensial bersamaan dengan ancaman yang menargetkan mereka, sangat penting untuk penyedia broadband dan vendor keamanan bekerja sama untuk menyediakan solusi sederhana dan kuat bagi pelanggan untuk melindungi kehidupan digital mereka.

SHARE:

CEO Accenture: Teknologi AI Bisa Mengubah Setiap Industri

Daya Saing Digital Indonesia Merangkak ke Peringkat 43 Dunia