Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
BlackBerry Disuntik Emtek, BBM Jadi Perusahaan Indonesia?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Sebagai salah satu perusahaan teknologi yang sempat berada di puncak, pamor BlackBerry memang tak sepopuler dulu. Akan tetapi, belakangan ini mereka sedang merintis jalan untuk meraih kejayaannya kembali. Di sektor smartphone, perusahaan asal Kanada itu memang masih kesulitan untuk bernapas di tengah kompetisi yang ketat. Namun setidaknya, mereka masih punya produk yang digunakan oleh banyak orang, termasuk di Indonesia, yakni BlackBerry Messenger (BBM). Sekarang, BBM masih memiliki 90 juta pengguna aktif setiap bulannya. Menariknya, sekitar 60 juta atau hampir 70 persen pengguna aktif BBM berasal dari Indonesia. Kebetulan, perusahaan media ternama Tanah Air, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (Emtek), tertarik untuk menunggangi popularitas BBM yang masih tinggi ini. Emtek membayar US$ 207,5 juta atau setara Rp 2,73 triliun ke dalam BlackBerry. Investasi ini membuat BBM jadi perusahaan merah putih? Sayangnya, tidak. Dana suntikan dari Emtek itu hanya merupakan biaya untuk memiliki hak brand BBM, properti intelektual dan lisensi teknologi selama 6 tahun. BlackBerry pun akan merelakan Emtek Group untuk mengembangkan aplikasi BBM untuk Android, iOS, dan Windows Phone, sekaligus menjejalinya dengan sejumlah layanan baru. Mengutip rilis pers BlackBerry (27/6/16), fitur yang kemungkinan bakal segera dinikmati oleh pengguna BBM itu antara lain konten eksklusif dari televisi nasional milik Emtek Group, yakni SCTV, konten video dari Vidio.com, dan lain-lain. Hemat Anda, apakah BlackBerry bisa bangkit lagi di Indonesia dengan kerja sama ini?   Baca juga: BLACKBERRY RUGI RP 9 TRILIUN, TAPI BELUM KAPOK BIKIN PONSEL ANDROID, BLACKBERRY CARI SEKUTU INI ALASAN LINKEDIN JUAL DIRI KE MICROSOFT

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun