Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Getty Image Layangkan Gugatan Pelanggaran Hak Cipta  Ke Developer Sistem AI
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Getty Images telah cukup lama mengkritisi perusahan-perusahaan yang menggunakan stok foto mereka sebagai bahan latihan sistem AI penghasil gambar (AI image generator). Sekarang, Getty Images akhirnya mulai menindak salah satu perusahaan pembuat sistem AI ini.

Dalam gugatan yang dilayangkan Jumat (3/2/2023) dan dipublikasikan Senin lalu, Getty menggugat Stability AI, perusahaan di balik generator gambar AI populer, Stable Diffusion. Stability AI dituding telah mencuri 12 juta gambar hak cipta Getty, captions dan metadata mereka "tanpa izin" dengan tujuan untuk "melatih model Stable Diffusion” milik Stability AI.

Dilansir dari Gizmodo, Getty Images menyatakan dalam gugatannya bahwa Stable Diffusion kerap kali menghasilkan gambar yang sangat mirip dan/atau merupakan derivasi dari konten eksklusif Getty Images yang disalin secara ekstensif oleh Stability AI selama pelatihan model.

Baca Juga:
Quora Rilis Poe, Aplikasi Chatbot AI Terbaru Kaya Fitur

Getty Images meminta pengadilan menuntut Stability AI yang berbasis di London, Inggris, untuk menghapus gambar-gambar hak cipta Getty dan membayar hingga US$150.000 per gambar di samping denda lainnya karena telah melanggar undang-undang hak cipta.

Jika Stability AI ditemukan telah melanggar hak cipta atas 12 juta gambar dan diharuskan membayar denda maksimum, kerugian yang ditanggung akan menjadi sangat besar. Tentu akan cukup sulit untuk membuktikan seluruh pelanggaran tersebut, namun Getty telah menyertakan daftar yang berisi lebih dari 7.000 gambar serta metadatanya dan pendaftaran hak cipta, yang menurut Getty telah digunakan untuk melatih Stable Diffusion. Mereka juga telah memulai proses legal yang sama di pengadilan Inggris. 

Stable Diffusion dilatih dengan kumpulan data LAION, sebuah proyek open source yang mengumpulkan miliaran gambar acak dari internet untuk digunakan melatih AI generator gambar. Meskipun AI ini seharusnya membuat gambar baru berdasarkan data tersebut, masih terdapat kemungkinan bahwa AI tersebut dapat meniru gaya fotografer dan seniman, atau bahkan sepenuhnya menyalin karya yang terdapat dalam data tersebut. 

Baca Juga:
Bard, Google Siap Luncurkan Teknologi AI Terbarunya

Gugatan ini merujuk pada sebuah studi yang diterbitkan minggu lalu oleh para peneliti Google, DeepMind, dan peneliti-peneliti lain dalam dunia akademis. Para peneliti ini membuktikan bahwa AI generator gambar model difusi (diffusion model AI image generators) mampu membuat ulang gambar dari data pelatihannya. 

Situs stok gambar yang berbasis di Seattle ini mencatat bahwa terdapat watermark (logo hak cipta) milik mereka dalam beberapa gambar yang dihasilkan oleh Stable Diffusion, watermark yang sama dengan watermark yang muncul saat lisensi gambar belum diunduh. Hal ini disebabkan oleh cara kerja AI model difusi itu sendiri. AI ini bekerja dengan cara mendekonstruksi gambar dengan menambahkan noise ke dalam gambar tersebut. AI kemudian akan menghilangkan noise dari gambar tadi, menambahkan aspek berbeda ke dalam leksikon trained data-nya. Noise adalah istilah dalam dunia fotografi untuk menyebut titik-titik berwarna yang biasanya mengganggu hasil foto.

Prev Next Page 1 of 2
SHARE:

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun

Microsoft "Rayu" Pengguna Windows 10 untuk Beli PC Copilot+