Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Ini Pernyataan Resmi ZTE Terkait Embargo dari Amerika Serikat
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Seperti yang telah ramai diberitakan sebelumnya, ZTE telah mendapat pukulan telak seiring dengan larangan bagi mereka untuk melakukan impor berbagai macam teknologi yang berasal dari perusahaan asal Amerika Serikat. Sebelumnya ZTE menyebut bahwa larangan ini tidak adil bagi mereka dan berjanji untuk melakukan perlawanan. Kini akhirnya perusahaan teknologi asal Tiongkok tersebut merilis pernyataan resmi yang lebih lengkap dan merinci.

Baca juga:

Layarnya Bisa Ditekuk Jadi Dua, Begini Kerennya ZTE Axon M

Dilansir dari Ubergizmo.com (25/04/2018), dalam pernyataannya ZTE menyebutkan, pada dasarnya mereka menentang larangan tersebut dan mengklaim bahwa mereka telah melakukan semua yang mereka bisa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. “ZTE tidak akan menyerah untuk menyelesaikan masalah melalui komunikasi dan kami juga bertekad, jika perlu, untuk mengambil langkah-langkah hukum untuk melindungi hak-hak hukum dan kepentingan perusahaan kami, karyawan kami, dan pemegang saham kami, dan untuk memenuhi semua kewajiban dan tanggung jawab kepada pelanggan global kami, pengguna, mitra dan pemasok,” tutur ZTE.

Baca juga:

ZTE Siapkan Smartphone Lipat Baru, Akankah Ada Kejutan?

Imbas dari larangan ini bagi ZTE adalah mereka bisa saja kehilangan lisensi penggunaan sistem operasi Android atau tak akan lagi bisa menggunakan chipset Snapdragon buatan Qualcomm.

Baca juga:

Tempo Go, Ponsel Android Go Perdana ZTE Meluncur di MWC 2018

Larangan yang dijatuhkan Departemen Perdagangan Amerika Serikat pada ZTE, merupakan imbas dari pihak ZTE yang dituduh menjual teknologi dari AS ke Iran dan Korea Utara. Ditambah lagi, pihak ZTE disebut-sebut telah berbohong perihal sanksi yang diberikan pada petinggi yang terlibat dengan aktivitas tersebut.

SHARE:

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun

Microsoft "Rayu" Pengguna Windows 10 untuk Beli PC Copilot+